Pertama, mengenai
perkembangan situasi poiltik dan keamanan di Tanah Air pasca-Pilpres.
Presiden SBY mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, baik rakyat
Indonesia dan juga pihak internasional, termasuk negara sahabat, karena
Pilpres 9 Juli lalu telah berlangsung secara damai dan demokratis.
Terkait saling klaim kemenangan yang dilakukan antar kedua pasangan Capres dan Cawapres atas data hasil quick count yang diperoleh dari sejumlah lembaga survei, Presiden SBY sudah bertemu dengan kedua pasangan dan menyampaikan pandangannya. Kedua belah pihak setuju dan berkomitmen menjaga suasana dan menunggu hasil perhitungan suara resmi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Selain itu Presiden SBY juga berpesan agar ekspresi kemenangan di antara kedua capres tidak menimbulkan konflik horizontal atau fisik di lapangan. Peran pers dan media massa juga sangat penting, agar menahan diri dalam menyampaikan berita, tidak vulgar yang dapat memicu konflik horizontal.
Tak lupa kepada kepada jajaran Polri dan TNI, Presiden SBY juga menginstruksikan untuk terus mengemban dan mengawal dari sisi keamanan dan aspek pengamanan.
“Presiden pun juga harus netral, semua diserahkan kepada KPU dan Mahkamah Konstitusi (MK) sesuai dengan Undang-undang yang berlakuâ€, ujar Presiden SBY.
Hal kedua yang dibahas adalah berkaitan dengan aksi-aksi kekerasan yang terjadi di Gaza-Palestina. Serangan Israel terhadap Palestina di jalur Gaza dinilai telah melampaui batas dan tidak proporsional, banyak korban berjatuhan, terutama dari amsyarakat sipil. Indonesia di samping mengecam aksi-aksi militer yang berlebihan tersebut, juga turut aktif menghentikan dan mencegah aksi militer, ini sesuai dengan sesuai dengan politik luar negeri Indonesia yang menganut paham bebas dan aktif.
Sedangkan yang Ketiga, program 100 (seratus) hari terakhir Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II harus dituntaskan. Para Menteri dan Anggota Kabinet diharapkan segera kembali aktif menyelesaikan tugas pokoknya. Presiden SBY menginstruksikan Kepala Bappenas dan Kepala UKP4 untuk menyiapkan agenda yang harus dirampungkan. Presiden SBY juga mengingatkan bahwa Pakta integritas dan kontrak kinerja yang akan diserahkan kepada Presiden mendatang harus baik, dan bahkan lebih baik. (Verbatim-Humas)
Terkait saling klaim kemenangan yang dilakukan antar kedua pasangan Capres dan Cawapres atas data hasil quick count yang diperoleh dari sejumlah lembaga survei, Presiden SBY sudah bertemu dengan kedua pasangan dan menyampaikan pandangannya. Kedua belah pihak setuju dan berkomitmen menjaga suasana dan menunggu hasil perhitungan suara resmi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Selain itu Presiden SBY juga berpesan agar ekspresi kemenangan di antara kedua capres tidak menimbulkan konflik horizontal atau fisik di lapangan. Peran pers dan media massa juga sangat penting, agar menahan diri dalam menyampaikan berita, tidak vulgar yang dapat memicu konflik horizontal.
Tak lupa kepada kepada jajaran Polri dan TNI, Presiden SBY juga menginstruksikan untuk terus mengemban dan mengawal dari sisi keamanan dan aspek pengamanan.
“Presiden pun juga harus netral, semua diserahkan kepada KPU dan Mahkamah Konstitusi (MK) sesuai dengan Undang-undang yang berlakuâ€, ujar Presiden SBY.
Hal kedua yang dibahas adalah berkaitan dengan aksi-aksi kekerasan yang terjadi di Gaza-Palestina. Serangan Israel terhadap Palestina di jalur Gaza dinilai telah melampaui batas dan tidak proporsional, banyak korban berjatuhan, terutama dari amsyarakat sipil. Indonesia di samping mengecam aksi-aksi militer yang berlebihan tersebut, juga turut aktif menghentikan dan mencegah aksi militer, ini sesuai dengan sesuai dengan politik luar negeri Indonesia yang menganut paham bebas dan aktif.
Sedangkan yang Ketiga, program 100 (seratus) hari terakhir Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II harus dituntaskan. Para Menteri dan Anggota Kabinet diharapkan segera kembali aktif menyelesaikan tugas pokoknya. Presiden SBY menginstruksikan Kepala Bappenas dan Kepala UKP4 untuk menyiapkan agenda yang harus dirampungkan. Presiden SBY juga mengingatkan bahwa Pakta integritas dan kontrak kinerja yang akan diserahkan kepada Presiden mendatang harus baik, dan bahkan lebih baik. (Verbatim-Humas)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?