284,9 Ton Garam (NaCl) Ditaburkan Untuk Hujan Buatan

 
bagikan berita ke :

Minggu, 01 November 2015
Di baca 1348 kali

Titik api menurun, jika sebelumnya jumlah titik api sering mencapai ribuan, ‎misal 2.218 hotspots di Indonesia pada 24 Oktober 2015, namun Sabtu 31 Oktober 2015 hanya 402 hotspots. ‎Begitu pula jarak pandang, jika sebelumnya rata‎-rata kurang dari 500 m, namun saat ini sudah menjauh. Pagi ini di Padang 4 km, Pekanbaru 7 km, Jambi 2,8 km, Palembang 800 m, Pontianak 2 km, Palangkaraya 1,5 km, dan Banjarmasin 6 km.

 

Indeks kualitas udara‎ PM10 yang sebelumnya banyak kota sering level Berbahaya, pada hari ini kota-kota di Sumatera dan Kalimantan berada pada level Baik-Sedang, seperti yang dirilis oleh Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

 

Sesuai dengan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa 26-31 Oktober 2015, hujan dan awan-awan potensial banyak di Sumatera dan Kalimantan. Untuk mempercepat  dan meningkatkan intensitas hujan, maka Pemerintah mengintensifkan operasi hujan buatan. Presiden Joko Widodo telah memerintahkan hujan buatan ditingkatkan saat banyak awan seperti sekarang. Bahkan TNI AU akan mengirim pesawat Hercules C-130 untuk hujan buatan.‎

 

Empat pesawat terbang yaitu 3 pesawat Casa dan 1 pesawat CN-295 terus terbang melakukan penyemaian awan. Pesawat ditempatkan di Pekanbaru, Palembang, Pontianak, dan Palangkaraya. Total 284,9 ton garam (NaCl) yang ditaburkan ke dalam awan sejak Juni hingga sekarang. ‎Hujan buatan dilakukan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU), dan Kememnterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

 

Garam dapur (NaCl) dengan butiran sangat kecil ditaburkan pada awan-awan Cummulus. ‎Butir NaCl bersifat higroskopis yang menyerap butir-butir air dalam awan sehingga bertambah besar ukuran butirnya. Adanya proses tumbukan dan penggabungan di dalam awan menyebabkan turunnya hujan. (Humas Kemensetneg)

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0