2 Hari Kunjungan Kerja ke Singapura, Presiden Jokowi Hasilkan Kerjasama Baru

 
bagikan berita ke :

Rabu, 29 Juli 2015
Di baca 1260 kali

Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki dalam siaran persnya mengatakan bahwa Presiden Jokowi juga membahas isu penting di bidang perdagangan antara Indonesia-Singapura terutama untuk meningkatkan ekspor produk-produk pertanian dan produk olahan unggas.

Di bidang investasi, Indonesia berharap diversifikasi investasi Singapura di Indonesia, termasuk dalam sektor agribisnis, transportasi, komunikasi, dan energi.

Kedua negara juga sepakat untuk bekerjasama meningkatkan sektor pariwisata dalam mengembangkan cruise tourism. Selain itu, Indonesia dan Singapura juga setuju untuk segera menyelesaikan sengketa perbatasan maritim yang masih tersisa.

Peningkatan kerjasama pemberantasan korupsi, terorisme, money laundering, serta pencegahan dan pemberantasan kejahatan lintas batas turut dibahas dalam pertemuan kali ini.

Kerjasama di bidang pertahanan (defense cooperation national agreement) dan ekstradisi juga menjadi isu penting yang dibahas Presiden Jokowi dalam kunjungannya kali ini dan akan dibahas lebih lanjut pada tingkat Menteri karena masih adanya beberapa perbedaan pandangan yang harus dicarikan jalan keluarnya.

Sebagai tetangga terdekat dan mitra utama Indonesia, kunjungan Presiden Jokowi kali ini member momentum baru untuk meningkatkan “trust” dan hubungan yang saling menguntungkan bagi kedua negara.

Sejumlah Kerjasama Baru Dihasilkan

Tiga kerjasama baru berhasil dihasilkan dalam pertemuan antara Presiden Jokowi dengan pemimpin Singapura, diantaranya e-Government, Pemuda dan Olahraga, serta kerjasama antara KADIN dan Singapore Business Federation  yang diharapkan akan memperkuat interaksi Business to Business (B to B).

Indonesia juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Singapura yang telah memberikan perlindungan bagi WNI dan pekerja Indonesia di Singapura. Indonesia juga siap untuk membantu keperluan memenuhi kebutuhan tenaga kerja di bidang care giver,  tenaga perawat dan tenaga perhotelan.

Kedua pemimpin negara juga sepakat menangani dan mengatasi isu irregular migrants dan perlindungan terhadap pekerja migran.

Dalam kerangka kerjasama ASEAN pasca 2015, Indonesia sepakat bahwa ASEAN harus dirasakan untuk rakyat di setiap negara anggotanya. Dalam konteks ini, Presiden Jokowi menekankan pentingnya unsur people-centered dan people-oriented untuk diutamakan. Visi masyarakat ASEAN harus merefleksikan pemajuan dan perlindungan HAM bagi masyarakat ASEAN.

Singapura merupakan negara dengan investasi terbesar di Indonesia selama 5 tahun terakhir, dengan nilai investasi sebesar USD 5,8 miliar (22.056 proyek) pada tahun 2014 dan USD 4,67 miliar (1.529 proyek) pada tahun 2013.

Tercatat per Mei 2015, jumlah WNI yang tinggal di Singapura tercatat sebanyak 143.006 orang terdiri dari pelajar sebanyak 24.000 orang, penata laksana rumah tangga sebanyak 75.938 orang, dan anak buah kapal (ABK) sebanyak 25.668 orang.

Selain di damping Ibu Negara Iriana, mendampingi Presiden dalam kunjungan kerjanya ke Singapura antara lain Menko  PMK  Puan  Maharani,  Menko  Perekonomian  Sofyan Djalil, Seskab Andi Widjajanto, Menlu Retno LP  Marsudi, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Menkeu Bambang  Brodjonegoro,  Mendag  Rachmat  Gobel,  Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi, dan Kepala  BKPM  Franky  Sibarani. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           1           0           0