“48 peserta dinyatakan lolos dan berhak maju ke Tahap III Seleksi Calon Pimpinan KPK†ujar Ketua Pansel KPK Destry Damayanti.
Mekanisme Penilaian
Proses penilaian makalah melibatkan 15 penilai independen, mereka telah bekerja sejak tanggal 9 dan 10 Juli. Penilai berasal dari berbagai latar belakang profesi, diantaranya kalangan akademisi, praktisi, dan penggiat anti korupsi.
Sebelum tersaring menjadi 48 nama, 189 peserta yang mengikuti tes objektif dan makalah kompetensi pada tanggal 8 Juli lalu di Pusdiklat Kementerian Sekretariat Negara diharuskan menulis makalah yang bertemakan “Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi di Indonesiaâ€.
Masing-masing makalah dinilai oleh 3 orang penilai independen, “Identitas calon Pimpinan KPK pada makalah kami tutup, para penilai tidak tahu ini makalah siapa. Ini kami lakukan untuk menjaga objektivitas dan independensi,†ujar Destry.
Pansel KPK juga mempertimbangkan berbagai macam indikator penilaian, termasuk dari hasil tanggapan masyarakat.
Beragam Latar Belakang
Dari 48 orang peserta yang lolos, 7 diantaranya adalah perempuan. Profesinya juga beragam, 9 orang berprofesi sebagai penegak hukum (Hakim, Jasa, Polri), 8 orang berprofesi Akademisi, 6 orang berasal dari Korporasi (BUMN, Swasta), 5 orang dari KPK, 4 orang Auditor, 3 orang Advokat, 3 orang Civil Society Organization (CSO), 4 orang Lembaga Negara, 3 orang PNS, dan 3 orang berprofesi lain-lain.
Mayoritas pendaftar mayoritas berasal dari rentang usia 40-49 tahun atau 27 persen dari total pendaftar.
Destry juga menyebutkan bahwa 48 persen pendaftar berlatar belakang Magister (S2), 31 persen berlatar belakang Doktoral (S3), dan sisanya sebanyak 21 persen adalah Sarjana (S1).
48 peserta yang lolos seleksi tahap II, akan mengikuti seleksi selanjutnya yaitu Profile Assessment yang digelar tanggal 27-28 Juli 2015 mendatang di Pusdiklat Kementerian Kesehatan, Jalan Hang Jebat Raya Blok F3, Kebayoran, Baru, Jakarta Selatan. (Humas Kemensetneg)
Mekanisme Penilaian
Proses penilaian makalah melibatkan 15 penilai independen, mereka telah bekerja sejak tanggal 9 dan 10 Juli. Penilai berasal dari berbagai latar belakang profesi, diantaranya kalangan akademisi, praktisi, dan penggiat anti korupsi.
Sebelum tersaring menjadi 48 nama, 189 peserta yang mengikuti tes objektif dan makalah kompetensi pada tanggal 8 Juli lalu di Pusdiklat Kementerian Sekretariat Negara diharuskan menulis makalah yang bertemakan “Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi di Indonesiaâ€.
Masing-masing makalah dinilai oleh 3 orang penilai independen, “Identitas calon Pimpinan KPK pada makalah kami tutup, para penilai tidak tahu ini makalah siapa. Ini kami lakukan untuk menjaga objektivitas dan independensi,†ujar Destry.
Pansel KPK juga mempertimbangkan berbagai macam indikator penilaian, termasuk dari hasil tanggapan masyarakat.
Beragam Latar Belakang
Dari 48 orang peserta yang lolos, 7 diantaranya adalah perempuan. Profesinya juga beragam, 9 orang berprofesi sebagai penegak hukum (Hakim, Jasa, Polri), 8 orang berprofesi Akademisi, 6 orang berasal dari Korporasi (BUMN, Swasta), 5 orang dari KPK, 4 orang Auditor, 3 orang Advokat, 3 orang Civil Society Organization (CSO), 4 orang Lembaga Negara, 3 orang PNS, dan 3 orang berprofesi lain-lain.
Mayoritas pendaftar mayoritas berasal dari rentang usia 40-49 tahun atau 27 persen dari total pendaftar.
Destry juga menyebutkan bahwa 48 persen pendaftar berlatar belakang Magister (S2), 31 persen berlatar belakang Doktoral (S3), dan sisanya sebanyak 21 persen adalah Sarjana (S1).
48 peserta yang lolos seleksi tahap II, akan mengikuti seleksi selanjutnya yaitu Profile Assessment yang digelar tanggal 27-28 Juli 2015 mendatang di Pusdiklat Kementerian Kesehatan, Jalan Hang Jebat Raya Blok F3, Kebayoran, Baru, Jakarta Selatan. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?