ACARA TRADE EXPO 2008, DI KEMAYORAN, JAKARTA, 21 OKTOBER 2008

 
bagikan berita ke :

Selasa, 21 Oktober 2008
Di baca 944 kali

SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA
ACARA TRADE EXPO 2008
DI KEMAYORAN, JAKARTA
PADA TANGGAL 21 OKTOBER 2008
 


Bismillaahirahmaanirrahiim,

 

Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Yang saya hormati Saudari Menteri Perdagangan Republik Indonesia dan para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu.

 

Yang mulia para Duta Besar dari negara-negara sahabat, para Duta Besar Indonesia untuk negara-negara sahabat, para Konsul Jenderal, para Konsul Kehormatan.

 

Yang saya hormati pimpinan KADIN dan para pimpinan dunia usaha, baik dari dalam maupun dari luar negeri.

 

Para peserta dan pengunjung pameran, baik dari dalam maupun luar negeri.

 

Hadirin sekalian yang saya hormati.

 

Marilah sekali lagi pada kesempatan yang baik dan insya Allah penuh berkah ini kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena kepada kita masih diberi kesempatan, kekuatan, dan kesehatan untuk melanjutkan karya, tugas, dan pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa, dan negara, dan juga dalam upaya kita bersama untuk membangun tatanan dunia yang makin damai, makin adil, dan makin sejahtera.

 

Atas nama negara dan pemerintah pada kesempatan yang baik ini, saya mengucapkan selamat datang dan selamat mengikuti pameran kepada seluruh peserta dengan harapan semoga Trade Expo tahun 2008 ini, benar-benar dapat meningkatkan perdagangan kita dan dapat pula meningkatkan kerja sama ekonomi baik secara domestik maupun secara internasional. Sebagaimana disampaikan oleh Menteri Perdagangan tadi, bahwa tema khusus dari Trade Expo Indonesia tahun 2008 ini adalah “Apa Jadinya Dunia Tanpa Indonesia”. Sebenarnya ini mengandung makna yang penting yang harus kita jemput, kita pandang secara optimis dengan pikiran yang positif. Artinya dalam konteks ini adalah di luar negeri ada pasar yang memerlukan produk Indonesia, di forum internasional ada demand terhadap produksi Indonesia. Tentu saja ini merupakan peluang, merupakan opportunity yang tidak boleh kita sia-siakan. Tetapi ingat, pasar itu dinamis apalagi dewasa ini dunia mengalami resesi ekonomi, bisa jadi ada pasang surut dari permintaan terhadap produksi Indonesia. Oleh karena itu, seraya tetap memelihara momentum pertumbuhan kita, termasuk pertumbuhan ekspor, maka di balik tema khusus tadi mari kita pastikan bahwa produksi Indonesia semakin kompetitif, sehingga memiliki peluang yang lebih besar di pasar tingkat dunia.

 

Saudara-saudara,

 

Saya merasa bersyukur dan bergembira melihat fakta dan statistik dari pertumbuhan ekonomi dan perdagangan kita. Alhamdulillah ekonomi kita tahun-tahun terakhir ini terus tumbuh, perdagangan terus tumbuh, ekspor produk Indonesia juga terus tumbuh, sebagai contoh untuk bulan Januari sampai Agustus grade Indonesia mengalami peningkatan, ekspor kita mencapai angka US $ 95,4 Milyar, impor kita mencapai US $ 89,8 Milyar, tentu ini surplus bagi perdagangan kita.

 

Baik, sedangkan dari komposisi impor yang tercatat sejak Januari sampai bulan Agustus adalah kita mengimpor bahan baku penolong sebesar 78,3%, barang modal 15%, dan konsumsi hanya 6,8%. Ini juga baik dalam konteks perdagangan kita, apalagi dikaitkan dengan krisis keuangan global seperti dimana neraca pembayaran atau balance of payment mesti kita jaga, demikian juga devisa yang sangat kita perlukan.

 

Saudara-saudara,

 

Semuanya ini sekali lagi harus kita jaga dan kita pastikan terus meningkat dengan baik. Pertumbuhan ekonomi harus tetap terjadi. Ingat, beberapa hari yang lalu kepada jajaran pemerintah saya telah memberikan direction saya, ada sepuluh butir, dan satu di antaranya, kita mesti memelihara momentum pertumbuhan meskipun kita tahu keadaan ekonomi dunia sedang sulit yang dampaknya juga mulai kita rasakan di negeri ini. Kita tahu bahwa pertumbuhan itu adalah atau disumbang oleh konsumsi rumah tangga atau consumption, pengeluaran pemerintah atau government expenditure, investasi atau investment, dan kemudian selisih antara ekspor dan impor, net export dan import kita.

 

Mari kita pastikan bahwa semua menyumbang pada pertumbuhan ini, termasuk ekspor kita. Kita tahu kalau ekonomi tidak tumbuh, maka kita tidak bisa mempercepat pengurangan kemiskinan dan pengangguran di seluruh tanah air, dan kita sama-sama sepakat karena Alhamdulillah tujuh kwartal berturut-turut ekonomi kita tumbuh di atas 6%, maka marilah dengan sekuat tenaga, meskipun kita tahu dunia sedang mengalami krisis keuangan, pertumbuhan itu seelok-eloknya pada angka 6%, tentu ini memerlukan kerja keras dan upaya yang luar biasa. Mari kita berjuang untuk memelihara momentum pertumbuhan ini.

 

Kemudian kita juga ingin neraca pembayaran terjaga. Oleh karena itu, sebagaimana saya sampaikan tadi amat penting kita memelihara keseimbangan antara impor dan ekspor kita. Kalau kita bisa menjaga neraca pembayaran sejalan dengan fundamental yang lainnya, maka kita juga bisa menjaga nilai tukar yang tepat, yang pas dengan tujuan perrtumbuhan ekonomi yang ingin sama-sama kita capai.

 

Saudara-saudara,

 

Itu adalah sisi baik dari pertumbuhan ekonomi dan perdagangan kita, namun saya ingin menyampaikan juga apa tantangan dan pekerjaan rumah kita di masa terjadinya resesi ekonomi dunia sekarang ini. Bagaimana pun kita harus menjaga permintaan dunia terhadap produksi Indonesia. Menteri Perdagangan sudah menyampaikan apa saja yang dilakukan dewasa ini untuk memastikan bahwa kita tetap memiliki peluang pada pasar internasional. Saya minta seluruh jajaran pemerintah pusat dan daerah, para menteri terkait terus mengembangkan kebijakan, regulasi, fasilitasi, termasuk peningkatan daya saing kita agar sekali lagi kita bisa mempertahankan peluang ekspor kita di luar negeri.

 

Saudara-saudara,

 

Saya juga menggarisbawahi dengan kemungkinan tantangan yang makin besar untuk kita bisa memasarkan produksi kita pada masa-masa ekonomi dunia yang sulit seperti ini, maka kita perlu terus memperkuat pasar dalam negeri. Oleh karena itu, saya ingin betul agar produksi dalam negeri terus kita tingkatkan mutunya, juga daya saingnya, dengan demikian akan bisa dikonsumsi lebih besar dan lebih baik lagi pada pasar kita sendiri.

 

Saudara-saudara,

 

Ke depan sebagaimana yang sering saya sampaikan, kita ingin setiap ada kesulitan, setiap ada krisis maka kita bisa lebih kreatif, bisa lebih inovatif, dan mengubahnya menjadi peluang, from crisis to opportunity. Saya yakin kita bisa, karena di waktu yang lalu negara kita juga mengalami berbagai kesulitan bahkan krisis, tapi akhirnya kita bisa selalu keluar dari krisis itu. Oleh karena itu, marilah kita betul-betul berpikir lebih kreatif lagi, thinking outside the box, agar kita bisa menemukan berbagai terobosan dan inovasi yang sama-sama kita perlukan pada era kesulitan ekonomi dunia sekarang ini.

 

Saya ingin menyampaikan tiga sektor yang menurut saya harus terus kita pacu terus pengembangannya. Mengapa saya ingin menyampaikan tiga sektor itu nanti, karena dari tiga sektor itu kita memiliki potensi yang besar, kita memiliki keunggulan yang tinggi, kemudian kalau tiga sektor itu dorong maka kita juga akan mendapatkan devisa yang lebih besar lagi. Tiga sektor itu adalah pariwisata, kedua ekonomi kreatif, dan yang ketiga adalah tenaga kerja Indonesia di luar negeri.

 

Tahun-tahun terakhir memang kita mencatat ketiga sektor itu ada pertumbuhan yang cukup signifikan, tetapi saya menilai kita masih bisa meningkatkannya lagi, we have to do more, untuk meningkatkan achievement dari tiga sektor itu. Karena sekali lagi potensinya masih ada, masih ada yang bisa kita gali, kita kembangkan lebih jauh lagi. Yang harus kita lakukan adalah saudara-saudara agar semuanya itu tumbuh mencapai sasaran yang betul-betul sesuai dengan potensinya, maka kebijakan dan regulasi harus terus kita kembangkan untuk betul-betul menjadi lebih tepat dan lebih baik.

 

Mari terus kita hilangkan ekonomi biaya tinggi, mari terus kita perbaiki birokrasi dan governance kita. Saya yakin kalau iklim kita makin bagus, infrastructure makin bagus, good governance makin terbangun, policy dan regulation juga makin bagus, ekonomi kita bisa kita tingkatkan lebih tinggi lagi. Angka 15-25% bagi pertumbuhan ekonomi kita di waktu yang akan datang, jangka menengah dan jangka panjang sangat mungkin apabila masalah-masalah yang mendasar tadi bersama-sama kita perbaiki, dan saya yakin akan sampai saatnya kita memiliki peningkatan hal-hal yang fundamental itu, karena arah yang kita lakukan sudahlah benar. Saya juga ingin terjadi sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, sinergi antara pemerintah dengan dunia usaha termasuk kepentingan promosi dan perluasan pasar kita di luar negeri, khusus untuk produk-produk kita. Khusus untuk ekonomi kreatif saudara-saudara yang tahun-tahun terakhir ini terus kita galakkan kontribusinya pada ekspor kita makin tinggi, menciptakan lapangan pekerja yang lebih besar lagi, saya ingin juga ini menjadi pilar dari ekonomi Indonesia di masa depan.

 

Saya menilai bahwa arah dan perkembangan ekonomi kreatif kita sudah benar bahkan tahun ini sudah dikeluarkan blue print tentang pengembangan ekonomi kreatif. Mari kita pedomani agar perkembangan ekonomi kreatif kita mengarah pada arah yang benar dengan, tentunya sinergi dan sinkronisasi, dari semua upaya dan semua pihak dengan sebaik-baiknya. Kita tentu juga harus terus perlu membantu pemasaran dari produk ekonomi kreatif itu di dalam maupun di luar negeri, dan kita, ini hal yang penting, juga perlu mensinergikan dengan sektor pariwisata. Saya ingin banyak yang lebih mengenal produk ekonomi kreatif kita di dalam negeri maupun di luar negeri. Apabila semua itu kita jalankan saudara-saudara, saya yakin seberat apapun persoalan ekonomi dunia sebagaimana yang kita hadapi dewasa ini, kita selalu mendapatkan peluang untuk memelihara momentum pertumbuhan kita.

 

Hadirin yang saya hormati,

 

Kepada para pengunjung dan tamu-tamu kita dari negara sahabat, saya mengajak marilah kita terus membangun partnership, kerja sama dengan sebaik-baiknya. Indonesia memiliki potensi untuk sebuah kerja sama yang konstruktif, yang membawa mutual benefit di antara kita. Produksi Indonesia memiliki keunggulan, memiliki kekhasan yang tinggi, dan saya menjamin produk Indonesia itu bagus, karena memang bagus. Oleh karena itu, tidak perlu ragu-ragu untuk menjalin kerja sama kita. Banyak opportunity yang sama-sama bisa kita dapatkan dengan saling mengenal, saling berbagi informasi, saling bertukar pengalaman di antara kita.

 

Dan akhirnya, kepada para penerima penghargaan Primaniarta 2008, saya ucapkan selamat, semoga ini memberikan inspirasi kepada dunia usaha yang lain untuk berbuat yang sama, dan harapan saya teruslah berkreasi, teruslah berinovasi dengan demikian produk Indonesia makin unggul, dan kalau makin unggul tentu makin laku pada tingkat pasar internasional. Sekali lagi, hadirin sekalian, utamanya para pelaku bina usaha di Indonesia mari kita ubah krisis ini menjadi peluang. Kita bisa, Indonesia bisa.

 

Terima kasih, dan akhirnya dengan terlebih dahulu memohon ridha Tuhan Yang Maha Kuasa, serta mengucapkan Bismillaahirrahmaanirrahiim, Trade Expo Indonesia tahun 2008, dengan resmi saya nyatakan dibuka.

 


Biro Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,
Sekretariat Negara RI