Dalam pertemuan yang diadakan di Jakarta Convention Center, sejumlah panitia dari berbagai Kementerian dan lembaga hadir, termasuk Dirjen Asia Pasifik dan Afrika (Dirjen Aspasaf), Desra Percaya, Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Setya Utama, Kepala Biro Kerjasama Teknik Luar Negeri Rika Kiswardani, dan Kepala Biro Pengelolaan Istana Dharmastuti.
Rapat dimulai dengan pemantapan persiapan acara, mulai dari penyambutan Kepala Negara anggota IORA, persiapan venue KTT, persiapan pameran, hiburan, pengamanan, pelayanan kesehatan, dan sebagainya.
Setya Utama menjelaskan bahwa rapat ini adalah rapat terakhir dalam persiapan KTT IORA, selanjutnya mungkin ada inspeksi Menteri. Jika ada pertemuan tambahan bisa dilaksanakan secara bilateral.
“Ya tadi kita udah bicara detail ya, saya rasa detail sekali. Rencananya tanggal 27 kita lakukan inspeksi setingkat Menteri. Kemudian tanggal 28 kita adakan ratas. Meskipun itu berarti tanggal 27 kita harus sudah selesai semua,†ujar Setya Utama.
Terkait tema, Bahari menjadi tema yang dipilih oleh panitia, karena itu merupakan identitas kelautan Indonesia. Para tamu negara nantinya juga akan menerima kenang-kenangan KTT berupa miniatur kapal pinisi terbuat dari kristal.
Dirjen Aspasaf Kemlu Desra Percaya menekankan perlunya persiapan dan pemantapan KTT IORA. Pentingnya penyambutan setiap tamu negara sebaik-baiknya, menjadi catatan penting. Sebagai ketua IORA, Indonesia perlu menyampaikan perannya lewat berbagai isu yang berkaitan dengan kemaritiman.
Â
Kemlu juga memberikan arahan mengenai siapa saja Kepala Negara yang akan hadir dan dengan siapa saja mereka hadir. Persiapan jadwal mulai kedatangan hingga pelaksanaan acara pun sudah dipersiapkan.
“Indonesia bisa menyampaikan pengaruhnya kepada negara-negara anggota IORA lainnya.Saat ini Indonesia tengah berusaha untuk menjadikan kawasan Samudera Hindia sebagai penyeimbang kawasan Pasifik,†ujar Desra.
Terkait pengamanan, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) menyatakan telah memiliki standar operasional pelaksanaan pengamanan pertemuan antar Kepala Negara. Selain pengamanan kepada Kepala Negara, pengamanan venue terkait peserta KTT juga menjadi sorotan, salah satunya adalah scan wajah untuk mendeteksi siapa saja yang boleh masuk tempat KTT tersebut.
Paspampres bekerja dengan pembagian pengamanan melalui tiga ring yang sudah dibagi, selain juga bekerja sama dengan pihak Polda Metro Jaya dan Kodim. "Sudah menjadi tugas pokok kita mengamankan Kepala Negara. Dan segala SOP yang terkait, sudah kita siapkan. Kita harus siap mengamankan siapa pun Kepala Negara yang datang,†kata Efhardian, Paspampres.
Sebelum rapat diakhiri, peserta yang hadir kemudian meninjau venue pelaksanaan acara KTT satu persatu. (AHL,EG, ST - Humas Kemensetneg)
Rapat dimulai dengan pemantapan persiapan acara, mulai dari penyambutan Kepala Negara anggota IORA, persiapan venue KTT, persiapan pameran, hiburan, pengamanan, pelayanan kesehatan, dan sebagainya.
Setya Utama menjelaskan bahwa rapat ini adalah rapat terakhir dalam persiapan KTT IORA, selanjutnya mungkin ada inspeksi Menteri. Jika ada pertemuan tambahan bisa dilaksanakan secara bilateral.
“Ya tadi kita udah bicara detail ya, saya rasa detail sekali. Rencananya tanggal 27 kita lakukan inspeksi setingkat Menteri. Kemudian tanggal 28 kita adakan ratas. Meskipun itu berarti tanggal 27 kita harus sudah selesai semua,†ujar Setya Utama.
Terkait tema, Bahari menjadi tema yang dipilih oleh panitia, karena itu merupakan identitas kelautan Indonesia. Para tamu negara nantinya juga akan menerima kenang-kenangan KTT berupa miniatur kapal pinisi terbuat dari kristal.
Dirjen Aspasaf Kemlu Desra Percaya menekankan perlunya persiapan dan pemantapan KTT IORA. Pentingnya penyambutan setiap tamu negara sebaik-baiknya, menjadi catatan penting. Sebagai ketua IORA, Indonesia perlu menyampaikan perannya lewat berbagai isu yang berkaitan dengan kemaritiman.
Â
Kemlu juga memberikan arahan mengenai siapa saja Kepala Negara yang akan hadir dan dengan siapa saja mereka hadir. Persiapan jadwal mulai kedatangan hingga pelaksanaan acara pun sudah dipersiapkan.
“Indonesia bisa menyampaikan pengaruhnya kepada negara-negara anggota IORA lainnya.Saat ini Indonesia tengah berusaha untuk menjadikan kawasan Samudera Hindia sebagai penyeimbang kawasan Pasifik,†ujar Desra.
Terkait pengamanan, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) menyatakan telah memiliki standar operasional pelaksanaan pengamanan pertemuan antar Kepala Negara. Selain pengamanan kepada Kepala Negara, pengamanan venue terkait peserta KTT juga menjadi sorotan, salah satunya adalah scan wajah untuk mendeteksi siapa saja yang boleh masuk tempat KTT tersebut.
Paspampres bekerja dengan pembagian pengamanan melalui tiga ring yang sudah dibagi, selain juga bekerja sama dengan pihak Polda Metro Jaya dan Kodim. "Sudah menjadi tugas pokok kita mengamankan Kepala Negara. Dan segala SOP yang terkait, sudah kita siapkan. Kita harus siap mengamankan siapa pun Kepala Negara yang datang,†kata Efhardian, Paspampres.
Sebelum rapat diakhiri, peserta yang hadir kemudian meninjau venue pelaksanaan acara KTT satu persatu. (AHL,EG, ST - Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?