Dalam kesempatan tersebut turut hadir Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Ketua MUI dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Demikian sebagaimana dilansir dalam siaran pers Tim Komunikasi Presiden Sukardi Rinakit.
Dalam sambutannya, Presiden mengatakan, bahwa pembangunan masjid ini memang diharapkan ada di Balai Kota sejak lama, dari periode gubernur-gubernur sebelumnya. "Bukan saya saja, gubernur-gubernur sebelumnya juga sama punya harapan Balai Kota punya masjid, tapi nyatanya sampai saya habis jadi Gubernur nggak ketemu tempatnya dimana, alhamdulillah di bawah Gubernur, Bapak Basuki Tjahaja Purnama masjid ini bisa diwujudkan," kata Presiden.
Presiden berharap agar masjid ini bisa menjadi simbol bagi lingkungan kantor Pemerintah Provinsi DKI dan dapat menjadi pusat kebajikan dalam rangka meningkatkan keimaman dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Peresmian Masjid Fatahillah ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Presiden Jokowi yang didampingi oleh Menteri Agama dan Gubernur DKI Jakarta.
Masjid ini mulai dibangun pada bulan September 2015 lalu menggunakan APBD DKI Jakarta sebesar Rp18,8 miliar. Masjid yang dulunya hanya berupa mushalla dengan nama yang sama, Fatahillah, hanya bisa menampung 200 jamaah kini telah berdiri megah terdiri dari dua lantai yang dapat menampung 1513 jamaah. Lantai satu seluas 410 meter persegi dan lantai dua seluas 594 meter persegi.
Selain meresmikan Masjid Fatahillah, Presiden didampingi Gubernur sempat meninjau ruangan pusat komando Jakarta Smart City (Jakarta Smart City Lounge) di Lantai 3, Blok B, Gedung Balai Kota. Dari ruangan ini, masyarakat dapat melihat apa yang ada dan tengah terjadi di DKI seperti pelayanan publik, lalu lintas, proses perijinan, dan lain lain. (Humas Kemensetneg)
Â