AMANAT
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA UPACARA
HARI ULANG TAHUN KE-66
TENTARA NASIONAL INDONESIA (TNI)
DI MABES TNI, CILANGKAP, JAKARTA
TANGGAL 5 OKTOBER 2011
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Para Perwira, Bintara, dan Tamtama, serta segenap Pegawai Negeri Sipil Tentara Nasional Indonesia yang saya cintai dan saya banggakan,
Hadirin sekalian yang saya muliakan,
Â
Pada hari yang bersejarah ini, dengan penuh rasa syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, kita dapat kembali memperingati Hari Kelahiran Tentara Nasional Indonesia. Enam puluh enam tahun yang lalu, TNI lahir dari rahim rakyat, berjuang bersama rakyat, dan membangun untuk kepentingan rakyat. Lebih dari enam dasawarsa, TNI telah menorehkan sejarah gemilang dalam membela, mempertahankan, dan menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Â
Dalam perjuangan itu pula, banyak prajurit TNI yang gugur di medan juang dan di medan pengabdian. Pada hari yang bersejarah ini, selayaknya kita menundukkan kepala sejenak untuk mengenang dan memberikan rasa hormat, kepada para pejuang, para pahlawan bangsa, serta para prajurit TNI yang telah gugur mendahului kita. Mereka gugur, demi tegaknya kedaulatan NKRI. Mereka gugur, demi kelanjutan pembangunan yang kita cita-citakan bersama.
Â
Pada kesempatan yang baik ini pula, atas nama negara dan pemerintah, saya ingin menyampaikan ucapan selamat hari ulang tahun ke-66, kepada segenap prajurit, pegawai negeri sipil TNI, dan segenap keluarga besar TNI, di manapun saudara bertugas dan berada.
Â
Saya juga menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus, dan penghargaan yang tinggi, kepada segenap prajurit TNI yang telah dan sedang melaksanakan tugas menjaga kedaulatan negara, mengemban tugas di perbatasan negara dan pulau-pulau terdepan, serta mengemban tugas misi perdamaian di berbagai belahan dunia.
Â
Secara khusus, saya
mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas Operasi Militer TNI untuk
membebaskan kapal dan warga negara Indonesia yang disandera oleh perompak
Somalia, termasuk kesiapan melaksanakan operasi militer lanjutan jika
diperlukan, demi kehormatan dan nama baik negara kita. Kita semua berharap, ke
depan TNI dapat terus meningkatkan pengabdiannya dalam mengemban tugas pokok
dan fungsinya, sesuai amanat konstitusi.
Terkait dengan kesiapan mengemban tugas Operasi Militer Selain Perang, pada
akhir tahun ini,
insya Allah kita akan meresmikan penggunaan Peacekeeping
Center, yang menjadi bagian dari The Indonesian Peace and Security
Center, di Kawasan Santi Dharma, Sentul, Bogor, Jawa Barat. Sebuah kawasan
yang direncanakan akan menjadi sarana pendidikan dan latihan bersama dalam
operasi pemeliharaan perdamaian, penanggulangan bencana, penanggulangan
terorisme dan pangkalan bagi standby force, atau Satuan Tempur Mekanis.
Â
Hadirin yang saya
hormati,
Para Prajurit TNI yang saya cintai,
Â
Sejarah mencatat, selama 66 tahun mengemban tugas menjaga dan mempertahankan kedaulatan negara, TNI telah berhasil kita bangun. Dari kekuatan tentara dengan struktur organisasi dan perlengkapan sederhana, menjadi organisasi militer yang modern dengan kelengkapan alutsista yang makin canggih, sesuai dengan kemajuan teknologi dan tuntutan perang modern.
Â
Dalam kurun waktu itu pula, TNI telah berperan penting dalam arus sejarah yang dinamis. Jika di masa lalu, TNI pernah dikritisi karena keterlibatannya yang terlalu dalam di ranah sosial-politik, kini TNI tampil sebagai komponen utama pertahanan negara yang makin profesional. TNI telah kembali pada tugas dan fungsi utamanya sesuai amanat konstitusi.
Â
Di era transformasi ini, TNI telah menunjukkan kepatuhannya dalam mengikuti kebijakan politik negara, menjunjung tinggi prinsip-prinsip demokrasi, rule of law, dan penghormatan kepada hak asasi manusia, serta patuh pada hukum nasional, dan berbagai konvensi internasional yang telah diratifikasi.
Â
Reformasi internal
TNI juga telah dilaksanakan dengan baik dan berkelanjutan. TNI telah memberikan
komitmen terbaiknya dalam mengawal dan memelihara kedaulatan negara.
Saudara-saudara,
Akhir-akhir ini, kita kembali menghadapi sejumlah gangguan keamanan dalam
negeri, dan juga gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, baik itu berupa
aksi-aksi kelompok teroris, benturan fisik antar masyarakat atau kekerasan horizontal,
maupun kegiatan kelompok kecil separatis yang masih melaksanakan aksi-aksinya
di Provinsi Papua. Aksi teroris, benturan di
masyarakat, dan gerakan bersenjata kaum separatis, tentu harus kita cegah dan
kita hentikan.
Meskipun masalah keamanan dan ketertiban masyarakat menjadi tanggung jawab kepolisian negara, namun TNI harus ikut serta dalam mencegah timbulnya aksi terorisme yang membahayakan rakyat tidak berdosa, serta gerakan separatis bersenjata yang mengancam kedaulatan negara.
Â
Kita harus
memastikan, bahwa hukum di negeri ini tetap tegak berdiri. Aparat keamanan dan
penegak hukum harus mampu melindungi dan mengayomi rakyat. Tidak boleh ada
sekelompok orang atau sekelompok massa yang dibiarkan mengancam kedaulatan dan
keselamatan negara. Tidak boleh pula kita membiarkan rakyat tidak berdosa
menjadi korban ancaman terorisme.
Pada kesempatan ini, sekali lagi, saya instruksikan agar aparat keamanan dapat
melakukan langkah-langkah pencegahan dan penindakan yang efektif. Pastikan agar
tindakan teroris tidak mudah terjadi. Pastikan pula agar aparat intelejen dapat
melakukan deteksi dini, sehingga aksi-aksi kelompok teroris dapat dicegah dan digagalkan.
Ingin saya tegaskan sekali lagi, bahwa negara tidak boleh kalah, dan harus
menang melawan terorisme.
Â
TNI juga harus dapat bersinergi dengan Polri, dalam menanggulangi aksi-aksi terorisme di negeri kita. TNI dengan tugas dan kewenangan yang diberikan oleh Undang-Undang, harus mendukung Polri untuk menanggulangi aksi-aksi terorisme. Aktifkan peran Komando Teritorial TNI, dalam menjaga kondisi keamanan di daerah-daerah.
Â
Para prajurit TNI yang saya cintai dan saya banggakan,
Hadirin sekalian yang saya muliakan,
Â
Mengingat peran penting dan strategis TNI, pemerintah memberikan perhatian yang besar pada pembangunan kekuatan TNI. Kebutuhan anggaran pertahanan terus kita tambah, untuk mewujudkan kekuatan pokok minimum atau minimum essential force. Tambahan anggaran itu kita fokuskan pada modernisasi alutsista, serta peningkatan kesejahteraan prajurit, dan PNS TNI beserta keluarganya. Itulah bagian dari komitmen pemerintah, untuk membangun TNI yang profesional, modern dan kapabel, serta makin meningkat kesejahteraannya.
Â
Di tahun 2012 mendatang, dukungan anggaran untuk kepentingan pertahanan negara, kita tingkatkan secara signifikan. Dalam RAPBN tahun 2012, anggaran pertahanan kita naikkan dari 47,5 triliun rupiah pada tahun 2011 menjadi 64,4 triliun rupiah di tahun 2012; atau naik lebih dari 35 persen. Dengan dukungan anggaran yang makin besar itu, kita lanjutkan peremajaan, modernisasi, serta kualitas pemeliharaan dan kesiapan alutsista TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara.
Â
Dengan dukungan anggaran yang makin besar itu pula, kita lanjutkan peningkatan daya tempur dan kemampuan pertahanan TNI di ketiga angkatan. Upaya modernisasi, pengembangan, penggantian serta pemeliharaan alutsista, sangat penting untuk mewujudkan postur TNI dengan kemampuan penangkalan yang tinggi, dan kemampuan melaksanakan tugas-tugas operasional yang efektif.
Â
Pada tahun-tahun mendatang, anggaran pertahanan negara akan terus kita perbesar, agar postur militer kita makin kuat, sehingga misi penegakan kedaulatan negara dan penjagaan keutuhan wilayah dapat kita laksanakan dengan berhasil.
Â
Hadirin yang saya muliakan,
Â
Dari apa yang saya kemukakan tadi, tepat kiranya jika Hari Ulang Tahun TNI kali ini mengangkat tema besar: "Keterpaduan dan Profesionalisme TNI bersama Segenap Komponen Bangsa, dalam Menjaga dan Menegakkan Kedaulatan serta Keutuhan NKRI".
Â
Melalui tema itu saya instruksikan kepada seluruh jajaran TNI,agar terus meningkatkan profesionalisme dan keterpaduan antar matra TNI, sesuai dengan doktrin Tri Darma Eka Karma. TNI harus dapat mengatasi tantangan faktual, antara lain pengamanan Selat Malaka, penanganan terorisme dan separatisme, pelanggaran wilayah perbatasan, hingga penanganan bencana alam. Tidak hanya itu, perlu kita tingkatkan pula kerjasama dengan komponen bangsa lainnya, dalam mengatasi tantangan yang bersifat potensial seperti pemanasan global, pencemaran lingkungan, penyakit pandemik, cyber crime, hingga potensi agresi militer asing.
Â
Kepada Panglima TNI saya instruksikan, agar pengadaan alutsista yang makin modern perlu disertai dengan pengembangan doktrin dan organisasi TNI. Pada saat yang sama, dituntut pula adanya kesiapan sumber daya manusia yang selaras dengan perkembangan teknologi dan peperangan modern Abad ke-21.
Â
Pada saatnya nanti, kesemuanya itu, baik modernisasi alutsista, doktrin, organisasi, maupun sumber daya manusia TNI, harus diuji dalam latihan-latihan, termasuk latihan gabungan TNI, serta penugasan secara berkelanjutan, untuk mewujudkan postur TNI dengan kemampuan penangkalan dan penindakan yang tinggi.
Â
Kepada Panglima TNI, saya instruksikan pula agar meningkatkan koordinasi dan sinergi yang baik dengan Polri dan jajaran intelijen, dalam ikut menanggulangi aksi-aksi terorisme dan gangguan keamanan dalam negeri. Berikan pula perhatian besar pada pengamanan wilayah perbatasan. Mantapkan upaya pembinaan kewilayahan, sebagai instrumen untuk meningkatkan kualitas pertahanan negara di wilayah perbatasan.
Â
Kepada Menteri
Pertahanan dan Menteri terkait, saya instruksikan agar meningkatkan koordinasi
dan sinkronisasi, dalam membangun kekuatan pertahanan negara yang makin
tangguh, makin modern, dan makin mandiri. Berikan dukungan pada modernisasi
alutsista bagi TNI. Pastikan peningkatan kemampuan industri pertahanan dalam
negeri, dan optimalkan pemanfaatan produk industri pertahanan nasional, dalam
pemenuhan kebutuhan alutsista bagi TNI. Hentikan ketergantungan yang tidak
perlu pada luar negeri, dalam pengadaan alutsista.
Berkaitan dengan kerja sama internasional, perluas kerja sama pertahanan yang
saling melengkapi dengan negara-negara sahabat. Berikan pula komitmen pada
upaya perdamaian dan keamanan internasional, sebagai kontribusi bangsa kita
dalam mewujudkan tatanan dunia yang aman, tentram, dan damai.
Â
Tahun ini, Indonesia dipercaya kembali menjadi Ketua ASEAN. Sebagai Ketua ASEAN, terbentang peluang sekaligus tantangan. Kita dihadapkan pada sejumlah tanggung jawab dan kewajiban yang tidak ringan. Namun, diatas segalanya, tentu kita harus mampu memberi manfaat positif bagi upaya pemajuan ASEAN pada khususnya, dan penciptaan stabilitas keamanan di wilayah Asia Tenggara dan Asia Timur pada umumnya.
Â
Indonesia sungguh berharap, dan dapat mengambil bagian secara nyata, bagi terciptanya perdamaian, keamanan dan ketertiban dunia. Posisi dan misi diplomatik Indonesia sangat jelas untuk menjaga kedamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara. Kita tahu bahwa yang menjadi pilar dan jangkar stabilitas di kawasan Asia Tenggara, dan bahkan Asia Timur, adalah ASEAN.
Â
Para Prajurit TNI yang saya cintai,
Â
Demikianlah amanat
saya, untuk diindahkan dan dilaksanakan. Akhirnya, kepada seluruh prajurit TNI
di manapun saudara bertugas dan berada, saya ucapkan selamat bertugas. Jalankan
tugas dengan penuh kesungguhan. Pegang teguh amanat Sapta Marga dan Sumpah
Prajurit. Jadilah tentara rakyat dan tentara pejuang, yang dicintai dan mencintai
rakyat.
Selamat bertugas!
Dirgahayu Tentara Nasional Indonesia.
Â
Wassalamu'alaiakum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Â
Â
Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,
Kementerian Sekretariat Negara RI