Amanat Presiden RI pada Upacara HUT Ke-67 TNI, Jakarta, 5 Oktober 2012

 
bagikan berita ke :

Jumat, 05 Oktober 2012
Di baca 907 kali

AMANAT

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA

UPACARA HARI ULANG TAHUN KE-67

TENTARA NASIONAL INDONESIA (TNI)

DI PANGKALAN UDARA HALIM PERDANAKUSUMA, JAKARTA

PADA TANGGAL 5 OKTOBER 2012

 

 

 



Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera bagi kita sekalian,


Para Perwira, Bintara, dan Tamtama Tentara Nasional Indonesia yang saya cintai dan saya banggakan,

Hadirin sekalian yang saya muliakan,

 

Hari ini, dengan penuh rasa syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya, kita dapat menghadiri Peringatan Hari Ulang Tahun ke-67 Tentara Nasional Indonesia.


Pada hari yang bersejarah ini, selayaknya kita menundukkan kepala sejenak, untuk mengenang, sekaligus berdoa, dan memberikan penghormatan kepada para pejuang, para pahlawan bangsa, serta prajurit TNI yang telah gugur di medan tugas. Mereka gugur demi cita-cita yang luhur, serta demi kejayaan dan tegaknya kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Dalam rentang waktu 67 tahun, TNI yang lahir dari rahim rakyat, berjuang bersama rakyat, dan berdharma bakti untuk kepentingan rakyat, telah menjalankan tugas pokoknya sesuai dengan amanat konstitusi. Konstitusi kita mengamanatkan bahwa pemerintah negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Negara memberi tugas kepada jajaran TNI untuk mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.


Demikian pula Undang-Undang tentang Pertahanan Negara menyatakan bahwa tujuan utama pertahanan negara adalah untuk menjaga dan melindungi kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman. Pada kesempatan ini, saya ingin mengingatkan jajaran TNI, bahwa sesuai dengan amanat konstitusi dan undang-undang, TNI adalah komponen utama dalam Sistem Pertahanan Negara.


Namun harus dipahami, banyak pilihan untuk menjaga dan melindungi kedaulatan negara kita. Ingat, perang adalah jalan terakhir, jika tidak ada cara lain. Kita tidak boleh menjadi bangsa yang terlalu mudah dan gemar untuk melancarkan peperangan. Dulu kita memiliki semboyan, Indonesia cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan. Kini dan ke depan, kita kembali menegaskan bahwa bangsa Indonesia cinta damai, tetapi NKRI harga mati.


Saudara-saudara,


Dalam upaya meningkatkan kesiapan dan kemampuan TNI sebagai komponen utama pertahanan negara, kita terus meningkatkan postur pertahanan kita, serta mempercepat modernisasi alat utama sistem persenjataan atau alutsista TNI, sejak beberapa tahun terakhir ini.


Sudah cukup lama kita tidak melakukan modernisasi alutsista. Pemerintah menyadari bahwa banyak alutsista TNI yang perlu kita ganti dan kita modernisasi. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan kemampuan negara yang semakin meningkat, kita naikkan anggaran di bidang pertahanan, dengan prioritas mengganti alutsista kita dengan yang baru, dan sekaligus dengan yang lebih modern.


Namun, modernisasi dan penambahan alutsista pertahanan tetap kita lakukan sebagai bagian dari pembangunan postur TNI, menuju tercapainya minimum essential force. Sebagaimana yang sering saya sampaikan di berbagai forum internasional, sama sekali tidak ada niat kita untuk menggelorakan perlombaan senjata di kawasan ini. Tidak pula ada niat kita untuk menjadi sebuah bangsa yang agresif secara militer. Dalam setiap kesempatan, saya menekankan bahwa politik luar negeri kita senantiasa dibimbing oleh kehendak untuk memperbanyak sahabat dan meniadakan musuh, atau million friends, zero enemy.


Saudara-saudara,


Kita melakukan modernisasi alutsista semata-mata untuk menjaga dan mempertahankan kedaulatan negara serta integritas wilayah. Kita rencanakan itu semua sebagai bagian dari rencana strategis di bidang pertahanan, yang mempertimbangkan secara utuh keterpaduan antara matra darat, matra laut, dan matra udara. Bersamaan dengan itu, juga kita lakukan pengembangan doktrin pertahanan dan doktrin militer kita.


Kita siapkan anggaran melalui sistem tahun jamak, sesuai permintaan dan kebutuhan masing-masing angkatan, dengan perencanaan, pentahapan dan jadwal waktu yang jelas. Oleh karena itu, kepada Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia, lakukan koordinasi dan kerja sama yang erat dengan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, untuk menjamin bahwa rencana strategis ini dapat terealisasi dengan baik dan tepat pada waktunya.


Kita ingin setiap alutsista yang kita beli, bermanfaat bagi pengembangan postur pertahanan negara kita saat ini dan 25 tahun ke depan. Kita juga ingin memastikan bahwa prosedur pembelian alutsista tidak menyimpang dan tidak mengalami kebocoran. Setiap rupiah anggaran pertahanan kita, tidak saja harus bermanfaat, namun juga harus dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat.


Pada saat yang sama, kita juga terus melakukan pengadaan alutsista dari dalam negeri. Pengembangan industri pertahanan dalam negeri juga terus kita lakukan, untuk memperkuat kemandirian bangsa. Di samping itu, untuk kepentingan tertentu, kita juga membangun kerja sama dengan industri pertahanan negara-negara sahabat, dengan skema yang saling menguntungkan.

 

Dengan cara itulah, insya Allah, dalam beberapa tahun ke depan ini, kita akan menyaksikan hadirnya alutsista TNI yang semakin lengkap dan modern. Di jajaran TNI Angkatan Darat; antara lain akan segera hadir 2 Batalyon Tank Tempur Utama, Kendaraan Tempur Panser Canon, Meriam Artileri Medan dan Pertahanan Udara sampai dengan Kaliber 155 mm, Roket Multi Laras Taktis dan Strategis, Peluru Kendali Pertahanan Udara, dan sejumlah Helikopter Serang dan Helikopter Serbu.


Di jajaran TNI Angkatan Laut, antara lain akan segera hadir Kapal Perang Korvet Kelas Sigma, Kapal Selam Diesel Elektrik, Kapal Cepat Rudal, Kapal Perusak Kawal Rudal, Kapal Multi Peran Fregat, Kapal Layar Latih, Pesawat Patroli Maritim, Helikopter Anti Kapal Selam, Tank dan Panser Amphibi, dan Roket Multi Laras Taktis.


Kita juga akan segera menyaksikan di angkasa Indonesia, sejumlah alutsista baru TNI Angkatan Udara, seperti pesawat angkut sedang CN 295, pesawat latih, Helikopter Full Combat SAR, sejumlah pesawat angkut Hercules C130 H, pesawat tempur Super Tucano, Sukhoi-27 MK-2, Pesawat Tempur T50, serta 24 unit pesawat tempur F-16.


Saudara-saudara,


Sebagai..., terima kasih. Sebagai bagian dari warga dunia, negara kita juga terus mengambil prakarsa, saya ulangi, prakarsa dan peran nyata bagi terciptanya perdamaian, keamanan, dan ketertiban dunia. Kita terus mendorong agar setiap bangsa di dunia saling menghormati, hidup bertetangga dengan damai, dan menyelesaikan setiap perselisihan dengan cara diplomasi dan menghindari penggunaan kekuatan militer.


Negara kita senantiasa mengedepankan cara-cara damai dalam menyelesaikan berbagai permasalahan, baik regional maupun global. Negeri kita menjadi bagian dari pemecahan masalah yang terjadi di kawasan.


Di kawasan ASEAN misalnya, untuk mereduksi eskalasi ketegangan di kawasan akibat sengketa perbatasan, kita memfasilitasi dialog sesama negara ASEAN, serta mendorong penyusunan tata perilaku atau Code of Conduct di Laut Cina Selatan.


Dalam bingkai yang lebih komprehensif, untuk menciptakan tertib politik dan keamanan di kawasan Asia Tenggara, kita memprakarsai pembentukan ASEAN Security Community, salah satu dari tiga pilar utama kerja sama Komunitas ASEAN 2015. Kita juga mendorong pemanfaatan forum East Asia Summit, sebagai forum untuk pembahasan secara konstruktif isu-isu strategis, termasuk isu-isu politik dan keamanan, tidak saja di kawasan Asia Timur, tetapi juga di kawasan yang lebih luas lagi.


Saudara-saudara,


Kita semua menyadari bahwa salah satu kepentingan nasional kita adalah terjaganya kedaulatan negara, keutuhan NKRI, dan keselamatan bangsa. Untuk membela ketiganya, sebagai garda terdepan, diperlukan TNI yang kuat, tangguh, dan profesional.


Saya minta agar seluruh prajurit TNI memiliki disiplin dan kemampuan tempur yang tinggi, serta memiliki kecakapan yang diperlukan untuk mengawaki alutista. Teruslah berlatih, agar setiap saat kalian senantiasa siap mengemban tugas negara, serta menjadi benteng dan andalan utama bangsa dalam memperjuangkan kepentingan nasional kita.


Para Prajurit TNI yang saya cintai,

 

Sejak beberapa tahun terakhir, pemerintah terus meningkatkan kesejahteraan prajurit, seiring dengan upaya pemerintah untuk memajukan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Pemerintah terus meningkatkan alokasi anggaran, bagi peningkatan kesejahteraan prajurit secara berkelanjutan.


Dalam 2 tahun ke depan, pemerintah berencana untuk melakukan pembangunan perumahan prajurit dalam skala besar. Dalam pelaksanaannya, dalam pelaksanaannya, saya minta Menteri Pertahanan, Panglima TNI, dan para Kepala Staf Angkatan dapat bersinergi dan bekerja sama untuk mewujudkannya. Libatkan pula Satuan Zeni dalam pembangunan perumahan prajurit tersebut, agar lebih cepat dan lebih efisien dengan tetap menjaga kualitas bangunan. Ke depan, saya juga berharap peraturan tentang penggunaan perumahan dinas TNI ini ditetapkan dengan jelas dan tegas. Tidak boleh lagi muncul persoalan tentang hak penggunaan rumah dinas di lingkungan TNI, sebagaimana yang masih terjadi saat ini.


Hadirin dan Peserta Upacara yang saya hormati,

 

Sebagai bagian akhir dari amanat ini, saya ingin menyampaikan kabar gembira, bahwa hari ini, 5 Oktober 2012, saya telah menandatangani dua undang-undang penting.

Pertama, Undang-Undang tentang Veteran, yang..., yang kita dedikasikan sebagai penghargaan, penghormatan, dan kecintaan negara kepada para Veteran Republik Indonesia, yang telah berjuang membela dan mempertahankan kedaulatan NKRI. Dan kedua, Undang-Undang tentang Industri Pertahanan, dimaksudkan, saya ulangi, dimaksudkan untuk memberikan landasan hukum dan upaya percepatan terwujudnya industri pertahanan nasional yang makin maju.


Dalam kaitan ini, pada kesempatan yang baik ini, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan jajaran pemerintah terkait, utamanya Kementerian Pertahanan, yang telah berhasil menyelesaikan kedua undang-undang itu.


Mengakhiri amanat ini, saya instruksikan kembali kepada segenap jajaran TNI, untuk terus meningkatkan postur dan daya tempur, meningkatkan kinerja operasi militer, baik untuk tugas-tugas pertahanan maupun tugas non-pertahanan. Pelihara hasil-hasil reformasi internal TNI, dan teruslah berkontribusi untuk pembangunan bangsa menuju Indonesia yang makin maju dan sejahtera, sesuai dengan peran, fungsi, dan tugas yang diberikan oleh negara.


Kepada para prajurit TNI yang bertugas di seluruh penjuru Tanah Air, utamanya di daerah perbatasan negara dan pulau-pulau terdepan, saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus atas pengabdian kalian semua. Sampaikan salam dan ucapan yang sama kepada seluruh keluarga prajurit, yang tetap setia dan senantiasa memberi-kan semangat kepada para prajurit sekalian.


Demikianlah amanat saya pada hari yang bersejarah ini.


Selamat bertugas.

Dirgahayu Tentara Nasional Indonesia.


Terima kasih.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI