Arahan Presiden tersebut sebagai berikut:
- Â Pertama, seluruh rakyat Indonesia dan saya ingin menyampaikan rasa bangga kepada para prajurit Komando Pasukan Khusus. Sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia, para prajurit Kopassus senantiasa siap ditugaskan dimanapun untuk menjadi Bhayangkari negara dan bangsa. Dan tidak pernah gentar membela ideologi negara, Pancasila, serta selalu setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
- Pada momentum hari Pahlawan ini, saya sebagai Panglima Tertinggi memerintahkan kepada para perwira dan prajurit Kopassus menempatkan diri sebagai perekat kemajemukan dan menjaga persatuan Indonesia.
- Â TNI adalah satu, yakni Tentara Nasional, yang bisa berdiri tegak mempersatukan ras, mempersatukan suku, mempersatukan agama dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Dan terus menjaga kebhinneka tunggal ika-an, karena hanya dengan itu, Indonesia bisa menjadi bangsa yang majemuk, yang kuat dan solid.
- Saya tahu disini hadir satuan Sandi Yuda, satuan para komando Parako, satuan Gultor. Saya ingin mengingatkan bahwa para pahlawan kesuma bangsa, para pendiri Tentara Nasional Indonesia, seperti Panglima Besar Jenderal Sudirman mempertaruhkan jiwa dan raganya untuk memperjuangkan kemerdekaan.
- Bagi kita memperjuangkan Indonesia yang satu, Indonesia yang terdiri dari beragam suku, agama, ras dan golongan adalah mutlak.
- Prajurit TNI dimanapun berada mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan untuk kejayaan dan kemajuan Indonesia. Berdiri tegak di atas semua golongan, mengatasi kepentingan pribadi dan kelompok untuk kejayaan Indonesia.
(Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?