ASEAN telah memiliki peluang yang unik untuk melakukan transformasi di kawasan, serta membentuk arsitektur Asia Pasifik. Namun, Presiden menyerukan agar ASEAN lebih proaktif dan kreatif di kancah Internasional.
"Secara keseluruhan, kita harus berkontribusi pada iklim politik-keamanan Asia-Pasifik yang terus berubah untuk lebih baik. Terkait dengan tanggung jawab dan peran baru kita dalam kancah internasional, kita diharapkan untuk lebih proaktif dan lebih kreatif. Kita harus berkontribusi kepada tata pemerintahan dunia, tidak hanya dalam bidang ekonomi, tetapi juga dalam bidang politik-keamanan," kata Presiden ketika memberikan kuliah pada HUT ke-44 Sekretariat ASEAN di Jakarta, Senin (8/8/2011).
Turut hadir pada acara tersebut Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan, Menteri Luar Ngeri RI Marty Natalegawa, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, para duta besar negara sahabat, dan lainnya.
ASEAN, sambung Presiden, harus meneruskan dialog dengan negara-negara yang memiliki senjata nuklir sehingga sepakat dengan Perjanjian Bebas Senjata Nuklir ASEAN. ASEAN juga harus terus menggelar dialog untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas di wilayah Semenanjung Korea.
"Kita juga harus terus membangun prestasi terkait penciptaan iklim politik-keamanan yang lebih positif di Asia Timur. Kita harus terus bersepakat mengenai Kode Etik yang mengikat secara hukum di Laut Cina Selatan," kata Presiden.
Kekuatan ASEAN, kata Presiden, tak terletak di bidang militer. "Kekuatan kita terbentang di kapasitas dialog, kerja sama dan penyelesaian masalah. Kekuatan kita terletak pada kemampuan mengubah potensi konflik menjadi kerja sama yang nyata," kata Presiden.
Sumber: kompas.com