ASEAN Summit: ASEAN Bukan Government Centered, Melainkan People Centered

 
bagikan berita ke :

Kamis, 17 November 2011
Di baca 5093 kali

Selaku Ketua ASEAN dan tuan rumah pertemuan puncak ASEAN plus dan East Asia Summit, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memaparkan bahwa kegiatan akan dimulai dengan ASEAN summit, disambung pertemuan puncak ASEAN dengan pihak-pihak tertentu termasuk PBB, ditambah pertemuan bilateral dan akan berakhir dengan East Asia Summit.  

Upaya untuk mewujudkan ASEAN community pada tahun 2015 semakin dipertegas dalam rangkaian summit ini. Oleh karena itu, menurut Presiden SBY, tiga pilar yang mendukungnya yaitu pilar politik dan keamanan, pilar ekonomi, dan pilar sosial-budaya, harus benar-benar kokoh sehingga kritik terhadap ASEAN yang seolah-olah hanya government centered dapat berubah. ASEAN akan lebih people centered, people driven di masa depan. 

“Saya mengesahkan atas terbangunnya asosiasi badan-badan pemeriksa keuangan se-ASEAN, ini menunjukkan bahwa stakeholder di negara-negara anggota ASEAN juga makin aktif bahwa ASEAN membawa manfaat bagi semua,” papar Presiden SBY.

Lebih lanjut, Presiden SBY juga menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia relatif lebih baik dibandingkan ekonomi di kawasan lainnya dan sudah saatnya ASEAN melakukan sesuatu untuk memastikan pertumbuhan terjadi secara signifikan di kawasan ASEAN. Salah satunya dengan membangun ASEAN connectivity yaitu keterhubungan negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang diharapkan pada tahun mendatang bisa menjadi sumber pertumbuhan riil.

“Dalam summit kali ini, semoga kita bisa melahirkan hal yang sama yang menandai bahwa setelah ASEAN mengkonsolidasikan dirinya dengan piagam baru yang memperkokoh kebersamaan negara-negara anggota sudah saatnya kita membuka diri lebih luas lagi bagi dunia dan ikut peduli terhadap permasalahan global,” tegas Presiden SBY.

Menyangkut kesiapan ASEAN untuk melakukan konsolidasi, Presiden SBY yakin bahwa ASEAN merupakan community yang terus berkembang dari masa ke masa. Oleh karena itu, seraya mengukuhkan kebersamaan negara-negara di Asia Tenggara dengan piagam yang baru, maka tentu ASEAN tidak dapat bersikap apatis terhadap apa yang terjadi di belahan dunia lain. Itulah yang kemudian menjadi spirit, kesadaran, dan kewajiban moral ASEAN dalam konstelasi global. (humas setneg)    
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
23           4           3           4           9