“Meski hal itu bisa
terganjal negara-negara pemilik Hak Veto di PBB, kita memiliki hak suara
yang banyak,†kata pengamat Politik Timur Tengah Fahmi Salsabila di
Jakarta, Senin (20/4), menanggapi salah satu agenda Peringatan 60 Tahun
Konferensi Asia Afrika yang berlangsung di Jakarta sejak 19 hingga 24
April 2015 di Jakarta dan Bandung.
Fahmi mengatakan menghilangkan Hak Veto memang masih sangat sulit, karena PBB dikuasai oleh negara besar yang memiliki pengaruh. "Bagaimanapun kerasnya mendukung Palestina menjadi negara merdeka, kalau Amerika Serikat dan sekutunya memveto, semuanya akan sia-sia saja," katanya.
Namun, negara yang terhimpun di KAA sebenarnya bisa melakukan upaya lain, seperti embargo ekonomi. "Kalau itu bisa efektif, itu bisa bersepakat tidak mau berhubungan ekonomi dengan Israel. Sebenarnya Israel negara lemah yang hanya mengandalkan dukungan ekonomi dari negara besar," ujarnya.
Diungkapkan, perlawanan fisik rakyat Palestina selama ini tidak berhasil, karena Israel didukung oleh negara kuat di dunia. Dengan demikian, melalui perlawanan ekonomi diharapkan akan bisa jauh lebih efektif.
Sebenarnya, tekan Fahmi, negara-negara Asia Afrika jumlahnya cukup banyak, sehingga bila bersepakat mendukung negara yang terjajah ingin merdeka, pasti akan berhasil. "Asal tegas, tidak plin plan," tandasnya. (sumber: aacc2015.id)
Fahmi mengatakan menghilangkan Hak Veto memang masih sangat sulit, karena PBB dikuasai oleh negara besar yang memiliki pengaruh. "Bagaimanapun kerasnya mendukung Palestina menjadi negara merdeka, kalau Amerika Serikat dan sekutunya memveto, semuanya akan sia-sia saja," katanya.
Namun, negara yang terhimpun di KAA sebenarnya bisa melakukan upaya lain, seperti embargo ekonomi. "Kalau itu bisa efektif, itu bisa bersepakat tidak mau berhubungan ekonomi dengan Israel. Sebenarnya Israel negara lemah yang hanya mengandalkan dukungan ekonomi dari negara besar," ujarnya.
Diungkapkan, perlawanan fisik rakyat Palestina selama ini tidak berhasil, karena Israel didukung oleh negara kuat di dunia. Dengan demikian, melalui perlawanan ekonomi diharapkan akan bisa jauh lebih efektif.
Sebenarnya, tekan Fahmi, negara-negara Asia Afrika jumlahnya cukup banyak, sehingga bila bersepakat mendukung negara yang terjajah ingin merdeka, pasti akan berhasil. "Asal tegas, tidak plin plan," tandasnya. (sumber: aacc2015.id)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?