Awali Safari Ramadhan di Jawa Timur, Presiden SBY Apresiasi Capaian Masyarakat Lumajang
Safari Ramadhan Hari I, 30 Juli 2013: Lumajang, Jawa Timur
Presiden SBY mengawalinya dengan berkunjung ke Unit Pelaksana Teknis-Balai Penyuluhan Pertanian (UPT-BPP) Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang untuk melihat diversifikasi salak berupa sirup dan keripik serta melakukan dialog dengan para petani. Salak Pronojiwo adalah persilangan Salak Pondoh Yogyakarta dengan salak lokal dan merupakan salah satu produk unggulan pertanian Lumajang.
Usai mengunjungi UPT-BPP Kecamatan Pronojiwo, Presiden SBY mengunjungi lereng Gunung Semeru tepatnya di Desa Burno, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Tidaklah mengherankan jika Lumajang disebut sebagai kota pisang karena produk Industri Kecil Menengah dari bahan baku pisang di sini dapat memproduksi mencapai 165 ton sebulan. Hasil olahannya adalah keripik dan sale yang terkenal bukan hanya di dalam negeri tapi juga sampai diekspor ke luar negeri.
Â
Menutup agenda Safari Ramadhan hari pertama, Presiden SBY beserta rombongan buka puasa bersama dengan Muspida, tokoh masyarakat dan alim ulama se-Kabupaten Lumajang dilanjutkan shalat tarawih berjamah di Pendopo Kabupaten Lumajang.
Usai Salat Tarawih, Presiden SBY menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada masyarakat Lumajang, Jawa Timur, atas pembangunan yang telah dicapainya. Menurut Presiden, sikap masyarakat Lumajang yang optimis, pantang mengeluh, tidak menyalahkan keadaan tertentu, religus, dan peka perubahan, patut diteladani.Â
Presiden SBY berpesan agar masyarakat Lumajang menjadi muslimin-muslimat yang memiliki sikap, tutur, dan prilaku baik seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW; menjalankan ajaran Islam dengan benar sesuai dengan Firman Allah dan Sunnah Rasul; pandai menaburkan kasih sayang, rukun, dan toleran mengingat masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk.
Sebagai Warga Negara Indonesia, masyarakat Lumajang menggunakan hak kebebasan yang bermartabat dan berakhlak tanpa mengganggu kebebasan orang lain; menceritakan kebenaran dan tidak memfitnah; berhenti mengeluh, bekerja dan berikhtiar sehingga Allah akan memberikan pertolongan. Presiden SBY menekankan bahwa Pemerintah akan selalu mendukung kemajuan negeri dan mengatasi masalah.
Sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II yang turut dalam rombongan, antara lain, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, Menteri Kelautan dan Perikanan Cicip Syarif, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, serta Gubernur Jawa Timur Soekarwo. (Dukjak-Humas/DAR)
Presiden SBY mengawalinya dengan berkunjung ke Unit Pelaksana Teknis-Balai Penyuluhan Pertanian (UPT-BPP) Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang untuk melihat diversifikasi salak berupa sirup dan keripik serta melakukan dialog dengan para petani. Salak Pronojiwo adalah persilangan Salak Pondoh Yogyakarta dengan salak lokal dan merupakan salah satu produk unggulan pertanian Lumajang.
Usai mengunjungi UPT-BPP Kecamatan Pronojiwo, Presiden SBY mengunjungi lereng Gunung Semeru tepatnya di Desa Burno, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Tidaklah mengherankan jika Lumajang disebut sebagai kota pisang karena produk Industri Kecil Menengah dari bahan baku pisang di sini dapat memproduksi mencapai 165 ton sebulan. Hasil olahannya adalah keripik dan sale yang terkenal bukan hanya di dalam negeri tapi juga sampai diekspor ke luar negeri.
Â
Menutup agenda Safari Ramadhan hari pertama, Presiden SBY beserta rombongan buka puasa bersama dengan Muspida, tokoh masyarakat dan alim ulama se-Kabupaten Lumajang dilanjutkan shalat tarawih berjamah di Pendopo Kabupaten Lumajang.
Usai Salat Tarawih, Presiden SBY menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada masyarakat Lumajang, Jawa Timur, atas pembangunan yang telah dicapainya. Menurut Presiden, sikap masyarakat Lumajang yang optimis, pantang mengeluh, tidak menyalahkan keadaan tertentu, religus, dan peka perubahan, patut diteladani.Â
Presiden SBY berpesan agar masyarakat Lumajang menjadi muslimin-muslimat yang memiliki sikap, tutur, dan prilaku baik seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW; menjalankan ajaran Islam dengan benar sesuai dengan Firman Allah dan Sunnah Rasul; pandai menaburkan kasih sayang, rukun, dan toleran mengingat masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk.
Sebagai Warga Negara Indonesia, masyarakat Lumajang menggunakan hak kebebasan yang bermartabat dan berakhlak tanpa mengganggu kebebasan orang lain; menceritakan kebenaran dan tidak memfitnah; berhenti mengeluh, bekerja dan berikhtiar sehingga Allah akan memberikan pertolongan. Presiden SBY menekankan bahwa Pemerintah akan selalu mendukung kemajuan negeri dan mengatasi masalah.
Sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II yang turut dalam rombongan, antara lain, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, Menteri Kelautan dan Perikanan Cicip Syarif, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, serta Gubernur Jawa Timur Soekarwo. (Dukjak-Humas/DAR)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?