Bagikan KIP, Presiden Jokowi: Jangan Digunakan untuk Membeli Pulsa

 
bagikan berita ke :

Rabu, 08 Februari 2017
Di baca 859 kali

Adapun KIP yang dibagikan adalah sebanyak 1.265 untuk siswa SD, SMP dan SMK/SMA.  Besarnya bantuan yang diberikan berbeda-beda, yakni siswa SD mendapatkan bantuan Rp450 ribu, siswa SMP menerima Rp750 ribu dan siswa SMA/SMK mendapatkan Rp1 juta. 

“Uang itu bisa diambil di BNI dan BRI. Tapi ngambilnya kalau tidak perlu jangan diambil dulu, biar ditabung,” ucap Presiden Joko Widodo. 

Lebih lanjut, dalam siaran pers Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin disebutkan bahwa Kepala Negara juga mengingatkan agar penggunaan dana bantuan tersebut benar-benar untuk kegiatan belajar, seperti membeli buku atau seragam.

“Tidak boleh untuk membeil pulsa. Hati-hati kalau ada yang membeli pulsa, kartunya dicabut,” tuturnya. 

Mengakhiri sambutannya, Presiden Joko Widodo tak lupa berpesan agar para siswa belajar dengan baik, beribadah yang rajin serta olahraga yang rutin, sehingga anak-anak sehat semuanya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan bahwa KIP akan dibagikan kepada 16,4 juta anak di seluruh Indonesia dan akan ditingkatkan menjadi 17,9 juta anak. Jumlah tersebut sudah termasuk 896 ribu KIP untuk anak yatim piatu dan panti asuhan.

“Yang sudah dibagikan sebanyak 158 ribu anak dan sisanya 736 ribu anak yatim piatu dan panti asuhan akan segera dibagikan,” kata Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga membagikan sepeda kepada sejumlah siswa mulai dari tingkat SD hingga SMA yang berhasil menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Kepala Negara. Berbagai pertanyaan yang diajukan mulai dari soal Pancasila, nama kota, nama kabupaten, nama provinsi, dan jenis ikan.

Ditemui usai acara, Presiden menerangkan bahwa bantuan yang diberikan tersebut merupakan bentuk investasi pemerintah dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia Indonesia yang berkualitas. Baginya langkah tersebut, harus dimulai saat ini juga.

"Saya kira investasi yang kita lakukan ini adalah investasi untuk pembangunan Sumber Daya Manusia di mana pun karena ini penting dalam rangka ke depan persaingan antarnegara, persaingan antarindividu, dan kita harus siapkan mulai dari sekarang," ungkapnya kepada para jurnalis.

Turut menyertai Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam acara tersebut, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dan Gubernur Maluku Said Assagaff. (Humas Kemensetneg) 



Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0