Bandara di Kota Besar Harus Terkoneksi dengan Transportasi Massal

 
bagikan berita ke :

Kamis, 03 Maret 2016
Di baca 687 kali

Dalam perjalanan selama 30 menit ini, Presiden duduk di kursi nomor 7A didampingi Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan yang duduk di kursi nomor 8A dan Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry ‎di kursi nomor 8B. Demikian sebagaimana dilansir Tim Komunikasi Presiden, Sukardi Rinakit.

 

Selama perjalanan Presiden terlihat puas dengan kebersihan dan kenyamanan di dalam kereta tersebut. ‎Presiden dan rombongan tiba di Stasiun Kereta Api Bandar Udara Kualanamu pada pukul 10.43 WIB. Turut mendampingi Presiden, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuk Hadi Muljono.‎

 

‎

Presiden sangat mendorong pembangunan transportasi massal sebagai salah satu upaya untuk mengurangi kemacetan di kota-kota besar. ‎"Nantinya standar bandara harus terkoneksi dengan transportasi massal, baik LRT, railbus, kereta api meski dalam jangka waktu 5-10 tahun," tutur Presiden kepada wartawan di Bandara Kualanamu. 

 

Penggunaan transportasi massal bagi penduduk kota-kota besar adalah upaya membangun sebuah budaya agar orang senang naik transportasi massal. "Semuanya harus ke arah transportasi massal baik MRT, LRT,dan trem bus. Larinya kesana," ucap Presiden. 

 

Dengan adanya transportasi massal ini, maka diharapkan akan mengurangi penggunaan mobil pribadi, terutama pengunaan mobil pribadi ke bandara. "Tahun ini kereta bandara yang selesai di Lampung dan Padang. Tahun depan Soekarno-Hatta dan Palembang," pungkas Presiden.‎ (Humas Kemensetneg)

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0