“Kelompok Bank Dunia
berkomitmen untuk membangun kemitraan erat dengan Indonesia, kemitraan
yang telah berlangsung selama enam dekade,†kata Kim dalam siaran pers
Bank Dunia.
Dari rencana pendanaan sebesar 11 miliar dollar AS itu, 8 miliar dollar AS diantaranya berasal dari Bank Dunia melalui International Bank for Reconstruction and Development (IBRD), dan 3 miliar dollar AS lagi berasal dari Multilateral Invesment Guarantee Agency (MIGA).
Menurut Kim, Bank Dunia ingin mewujudkan komitmen pendanaannya yang terbesar di Indonesia melalui perwakilan Bank Dunia di Jakarta. “Kami ingin berbagi dengan Indonesia akan pengetahuan global dan keahlian teknis di berbagai sektor seperti energi, kesehatan, pendidikan, ekonomi, maritim, sampai ke pelayanan masyarakat di daerah,†ungkapnya.
Kim juga memuji pertumbuhan ekonomi Indonesia yang rata-rata mencapai 6 (enam) persen dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir. Indonesia juga berhasil memangkas separuh jumlah penduduk miskin dalam 15 tahun terakhir ke angka 11,3 persen saat ini.
“Membantu 25 juta orang keluar dari kemiskinan dalam kurun waktu kurang dari satu generasi adalah sebuah pencapaian besar,†puji Kim.
Fokus Tiga Bidang
Menko Perekonomian Sofyan Djalil mengemukakan, Bank Dunia adalah mitra pemerintah Indonesia, dan akan menjadi mitra ke depannya.
Menurut Sofyan, Presiden Jokowi sudah memberikan arahan bahwa pemerintah ke depan akan fokus pada tiga bidang, yaitu kesehatan (terutama kesehatan yang terkait angka ibu melahirkan dan gizi balita); perbaikan iklim usaha, khususnya kemudahan melakukan investasi di Indonesia; dan pengembangan pariwisata yang sejalan dengan keingiinan Bank Dunia untuk mendatangkan wisatawan yang lebih besar ke Indonesia.
Mendampingi Presiden Jokowi dalam acara itu Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. (Humas Setkab-Humas Kemensetneg)
Dari rencana pendanaan sebesar 11 miliar dollar AS itu, 8 miliar dollar AS diantaranya berasal dari Bank Dunia melalui International Bank for Reconstruction and Development (IBRD), dan 3 miliar dollar AS lagi berasal dari Multilateral Invesment Guarantee Agency (MIGA).
Menurut Kim, Bank Dunia ingin mewujudkan komitmen pendanaannya yang terbesar di Indonesia melalui perwakilan Bank Dunia di Jakarta. “Kami ingin berbagi dengan Indonesia akan pengetahuan global dan keahlian teknis di berbagai sektor seperti energi, kesehatan, pendidikan, ekonomi, maritim, sampai ke pelayanan masyarakat di daerah,†ungkapnya.
Kim juga memuji pertumbuhan ekonomi Indonesia yang rata-rata mencapai 6 (enam) persen dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir. Indonesia juga berhasil memangkas separuh jumlah penduduk miskin dalam 15 tahun terakhir ke angka 11,3 persen saat ini.
“Membantu 25 juta orang keluar dari kemiskinan dalam kurun waktu kurang dari satu generasi adalah sebuah pencapaian besar,†puji Kim.
Fokus Tiga Bidang
Menko Perekonomian Sofyan Djalil mengemukakan, Bank Dunia adalah mitra pemerintah Indonesia, dan akan menjadi mitra ke depannya.
Menurut Sofyan, Presiden Jokowi sudah memberikan arahan bahwa pemerintah ke depan akan fokus pada tiga bidang, yaitu kesehatan (terutama kesehatan yang terkait angka ibu melahirkan dan gizi balita); perbaikan iklim usaha, khususnya kemudahan melakukan investasi di Indonesia; dan pengembangan pariwisata yang sejalan dengan keingiinan Bank Dunia untuk mendatangkan wisatawan yang lebih besar ke Indonesia.
Mendampingi Presiden Jokowi dalam acara itu Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. (Humas Setkab-Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?