"Batik Harus Terjaga Sebagai Ciri Khas Bangsa"

 
bagikan berita ke :

Kamis, 27 Agustus 2009
Di baca 863 kali


Dalam sambutannya, Ibu Negara menyampaikan rasa senangnya atas banyaknya perajin batik yang mengikuti GBN Tahun 2009 ini. Diharapkan GBN yang mempresentasikan karya para perajin akan menaikkan citra Indonesia sebagai negara utama yang memproduksi batik. "Selaku Ibu Negara, saya mempunyai komitmen untuk terus mempromosikan batik, terutama bagaimana agar batik dapat dikenal secara luas. Tapi batik juga harus terjaga sebagai ciri khas bangsa Indonesia. Mempunyai nilai ekonomi tinggi dan membanggakan, namun tetap aman dan terlindungi oleh kekuatan hukum ," kata Ibu Ani. "Tidak mudah, tapi saya yakin bahwa hal tersebut tidak menjadi sulit apabila kita semua memiliki tekad yang kuat , seirama dalam gerak, langkah dan usaha untuk mengembang misi ini," tambahnya.

Sebelumnya, Ketua Penyelenggara GBN 2009, Edith Ratna Soerjosoejarso dalam laporannya mengatakan, kegiatan GBN ini telah berlangsung 6 kali, dan tahun ini bertema Batik Forever, maknanya kharisma batik tidak akan pupus dilekang masa. "Kami juga mengharapkan GBN 2009 mengubah pola pandang khususnya kaum muda untuk mencintai batik dan memasyarakatkannya, yang tidak kalah trendy dengan pakaian dari bahan dasar selain batik," ujarnya.

Selama penyelenggaraan GBN ini, lanjut Edith Ratna, panitia Yayasan Batik Indonesia yang bekerja sama dengan Departemen Perdagangan dan Departemen Perindustrian, juga mengadakan kegiatan untuk masyarakat umum antara lain workshop membatik, lomba desain busana batik, talkshow, demo produk dan penjualan langsung.

Pada pembukaan GBN 2009 ini, Ibu Negara memberikan penghargaan "Kriya Pusaka" kepada Joop Ave, sebagai pemerhati batik yang telah berjasa dalam mengembangkan kerajinan batik di tanah air dan manca negara. Sementara itu , diberikan pula penghargaan kepada 5 orang perajin batik yang secara konsisten berkarya dan mengabdikan dirinya untuk membuat batik, antara lain dari Bantul dan Tasikmalaya yang diserahkan Ketua Umum Yayasan Batik Indonesia Jultin Ginandjar Kartasasmita. Selain itu, Dirjen Pendidikan Non Formal dan Informal Hamid Muhammad memberikan juga penghargaan kepada 9 Bupati dan Walikota yang menyelenggarakan program ekstrakurikuler membatik untuk siswa /siswi, yakni Walikota Surakarta, Walikota Pekalongan, Bupati Cirebon, Walikota Cirebon, Bupati Indramayu, Bupati Rembang, Bupati Bantul, Walikota Jogyakarta dan Walikota Jakarta Selatan

Tampak hadir , Wakil Ketua MPR Moeryati Soedibyo, Menbudpar Jero Wacik, Mendag Mari E Pangestu, Menkes Siti Fadilah Supari, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan para Duta Besar negara sahabat. Usai membuka GBN , Ibu Negara menyaksikan peragaan busana batik yang diperagakan para istri Duta Besar serta 4 Dubes wanita yakni Simbabwe, Suriname, Meksiko, dan China.




Sumber:
http://www.presidensby.info/ibunegara/index.php/fokus/2009/08/26/518.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0