BDF IV Menjadi Forum Penting di Kawasan

 
bagikan berita ke :

Jumat, 09 Desember 2011
Di baca 737 kali

Saat ini dengan situasi politik yang terjadi di berbagai negara, membuat BDF sebagai forum demokrasi berperan siginifikan dalam demokrasi. Salah satunya di Asia Tenggara adalah untuk pertama kalinya Myanmar mengadakan pemilihan umum dan terjadinya transisi politik sebagai bagian dari perjalanan demokrasi Negara Myanmar. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan dukungannya pada reformasi politik serta pertumbuhan demokrasi di Myanmar, terutama agar terjadi perdamaian abadi serta tercapainya rekonsiliasi.

Menyikapi terjadinya  perubahan kondisi politik yang sangat cepat dan tidak satupun dapat terprediksi, di Afrika Utara dan Timur Tengah yang dikenal sebagai Arab Spring. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjelaskan situasi ini menyebabkan perubahan kondisi di dalam masyarakat Afrika Utara dan Timur Tengah. Masyarakat di kawasan tersebut menginginkan agar memiliki peran lebih luas lagi untuk menentukan masa depan politik mereka. Ini menunjukkan bahwa sebuah pemerintahan yang efektif membutuhkan dukungan dari rakyatnya.

"Ada yang menuntut lebih banyak ruang politik dan partisipasi yang lebih besar dalam menentukan masa depan politik mereka. Hal ini menunjukan bahwa pemerintahan yang efektif membutuhkan dukungan dari masyarakat sipil," Presiden SBY menjelaskan.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan, berdasarkan perubahan kondisi politik yang pernah terjadi di Indonesia, tidak ada jaminan kesuksesan dalam sebuah perubahan politik, perubahan bisa membawa sebuah negara pada kondisi yang lebih baik ataupun malah menjadi buruk. 

“Demokrasi di seluruh dunia biasanya memiliki empat skenario untuk berkembang, yaitu mereka dapat meningkat, stagnan, merusak, atau gagal. Untuk menghasilkan sebuah  demokrasi yang sukses, demokrasi itu sendiri harus dibangun, diperoleh dan diimprovisasi di setiap langkahnya," jelas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Pemilihan umum memang merupakan salah satu syarat sebuah demokrasi, namun membangun sebuah demokrasi yang baik memerlukan banyak hal, lebih dari sekedar hanya menggelar pemilihan umum,” papar Presiden lagi.

Forum Demokrasi Bali (BDF) IV ini telah berkembang dari 39 negara peserta dan organisasi internasional pada saat pertama kali digelar tahun 2008 menjadi 82 pada saat ini. Kepala negara dan kepala pemerintahan yang hadir tahun ini sebanyak delapan orang, sedangkan pada tahun yang lalu hanya tiga orang.

Sejumlah kepala negara/pemerintahan yang hadir, antara lain, Sultan Brunei Darussalam Haji Hassanal Bolkiah, Presiden Srilanka Mahinda Rajapaksa, PM Mongolia Sukhbaatar Batbold, PM Qatar Sheikh Hamad Bin Jassim Bin Jabr Al-Thani, PM Timor Leste Xanana Gusmao, Wakil Presiden Filipina Jejomar Binay, dan Wakil PM Turki Bulent Binay. (Humas Kemsetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0