Menurut Presden SBY, kemajuan demokrasi di kawasan Asia Pasifik berkat partisipasi dan dukungan negara dalam BDF, antara lain, pertama, sejak tahun 2008, BDF selalu memberikan hasil-hasil konkrit, tidak hanya dalam bentuk deklarasi namun juga ada bukti terkait komitmen yang lebih meningkat di antara negara-negara Asia Pasifik. Kedua, ada kemajuan dalam bidang demokrasi secara signifikan dalam lima tahun terakhir di kawasan Asia Pasifik. Ketiga, ada peningkatan jumlah negara peserta dalam BDF. Lima Tahun lalu, hanya 40 negara serta organisasi internasional, 3 Kepala Negara/Pemerintahan yang berpartisipasi dalam BDF, sedangkan tahun 2012 ini, ada 80 negara dan organisasi internasional dan 11 Kepala Negara/Pemerintahan.  Â
Terkait tema BDF tahun ini, “Advancing Democratic Principles At The Global Setting: How Democratic Global Governance Contributes To Internasional Peace and Secuity, Economic Development, and Effective Enjoyment of Human Rightsâ€, Presiden SBY menegaskan bahwa tema tersebut didasarkan pada pemikiran harus ada hubungan pararel antara level nasional dan global dalam kehidupan demokrasi. Kritis dalam kehidupan demokrasi pada level global merupakan pemerintahan global yang mengakses penuh pada prinsip-prinsip global seraya menguatkan perdamaian dan keamanan internasional, meningkatkan pembangunan ekonomi, sekaligus mendorong pembangunan hak-hak asasi manusia secara efektif.  Â
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Republik Korea Lee Myung-bak melihat bahwa Asia kini memiliki kemajuan yang begitu cepat dalam penerapan demokrasi yang makin dewasa. Ada progres demokrasi yang terus berlangsung di Asia Pasifik dengan karakteristik adanya beragam kelompok budaya, etnik, dan agama, serta pencapaian level politik dan ekonomi yang berbeda-beda. Terkait dengan isu hak asasi manusia yang diangkat sebagai tema, Lee Myung-bak menegaskan bahwa memajukan HAM menembus batas-batas negara sangat penting bagi kemajuan keamanan dan kemakmuran ekonomi dunia.
Berbicara mengenai demokrasi, Perdana Menteri Australia Julia Gillard, memaparkan bahwa pernyataan “Democracy is not for Asia†tidak berdasar. Kenyataannya, banyak keberhasilan demokrasi justru terjadi di kawasan Asia. Menurutnya, sudah banyak catatan mengenai praktek pluralisme, toleransi, peningkatan konsensus, akomodasi mutualisme, egalitarianisme, serta perlindungan hak asasi manusia bagi kelompok minoritas di Asia. Demokrasi pun menjadi unsur yang sangat penting bagi pelaksanaan HAM di kawasan sebab HAM hanya dapat tumbuh subur dalam lingkungan pemerintahan yang memiliki konstitusi dan hukum, ada kebebasan berpendapat dan berbicara, serta pengambilan keputusan yang transparan. Â
Terkait dengan penyelenggaraan BDF, Menteri Luar Negeri R.M. Marty M. Natalegawa menyatakan bahwa forum demokrasi ini akan berlangsung selama dua hari. Hari pertama difokuskan kepada kesempatan delegasi untuk berbagi pandangan terkait tema BDF. Pada hari kedua, sesi interaktif tiga level akan diselenggarakan dengan tujuan untuk melihat bagaimana pemerintahan gobal demokratis berkontribusi terhadap perdamaian dan keamanan internasional, perlindungan HAM, serta pembangunan ekonomi.***(humas setneg)Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Terkait tema BDF tahun ini, “Advancing Democratic Principles At The Global Setting: How Democratic Global Governance Contributes To Internasional Peace and Secuity, Economic Development, and Effective Enjoyment of Human Rightsâ€, Presiden SBY menegaskan bahwa tema tersebut didasarkan pada pemikiran harus ada hubungan pararel antara level nasional dan global dalam kehidupan demokrasi. Kritis dalam kehidupan demokrasi pada level global merupakan pemerintahan global yang mengakses penuh pada prinsip-prinsip global seraya menguatkan perdamaian dan keamanan internasional, meningkatkan pembangunan ekonomi, sekaligus mendorong pembangunan hak-hak asasi manusia secara efektif.  Â
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Republik Korea Lee Myung-bak melihat bahwa Asia kini memiliki kemajuan yang begitu cepat dalam penerapan demokrasi yang makin dewasa. Ada progres demokrasi yang terus berlangsung di Asia Pasifik dengan karakteristik adanya beragam kelompok budaya, etnik, dan agama, serta pencapaian level politik dan ekonomi yang berbeda-beda. Terkait dengan isu hak asasi manusia yang diangkat sebagai tema, Lee Myung-bak menegaskan bahwa memajukan HAM menembus batas-batas negara sangat penting bagi kemajuan keamanan dan kemakmuran ekonomi dunia.
Berbicara mengenai demokrasi, Perdana Menteri Australia Julia Gillard, memaparkan bahwa pernyataan “Democracy is not for Asia†tidak berdasar. Kenyataannya, banyak keberhasilan demokrasi justru terjadi di kawasan Asia. Menurutnya, sudah banyak catatan mengenai praktek pluralisme, toleransi, peningkatan konsensus, akomodasi mutualisme, egalitarianisme, serta perlindungan hak asasi manusia bagi kelompok minoritas di Asia. Demokrasi pun menjadi unsur yang sangat penting bagi pelaksanaan HAM di kawasan sebab HAM hanya dapat tumbuh subur dalam lingkungan pemerintahan yang memiliki konstitusi dan hukum, ada kebebasan berpendapat dan berbicara, serta pengambilan keputusan yang transparan. Â
Terkait dengan penyelenggaraan BDF, Menteri Luar Negeri R.M. Marty M. Natalegawa menyatakan bahwa forum demokrasi ini akan berlangsung selama dua hari. Hari pertama difokuskan kepada kesempatan delegasi untuk berbagi pandangan terkait tema BDF. Pada hari kedua, sesi interaktif tiga level akan diselenggarakan dengan tujuan untuk melihat bagaimana pemerintahan gobal demokratis berkontribusi terhadap perdamaian dan keamanan internasional, perlindungan HAM, serta pembangunan ekonomi.***(humas setneg)Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?