Berproduksi, Bersama Menuju Kemandirian Pangan

 
bagikan berita ke :

Senin, 28 September 2015
Di baca 714 kali

Sebagaimana yang dilansir dalam siaran pers Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana, Presiden mengingatkan bahwa tugas petani ke depan adalah berproduksi. "Berproduksi terus, berproduksi terus, berproduksi terus," ujar Presiden.

 

Presiden memperkirakan beras akan melimpah. Terlebih lagi setelah kemarin menghadiri panen padi di Karawang yang dapat menghasilkan 13,4 ton setiap hektarnya. ‎Presiden telah meminta kepada Menteri Pertanian agar bibit padi tersebut disebarluaskan ke seluruh Indonesia termasuk sawah-sawah baru.

 

‎Menghadapi meningkatnya produksi beras, kita harus bersiap-siap, karena petani, penggiling, dan penjual harus untung, tak luput masyarakat juga harus merasa diuntungkan. "Tidak ada satu pihak  yang diuntungkan, dan tidak ada satu pihak yang dirugikan," kata Presiden. 

 

Presiden menyampaikan bahwa dirinya selalu memantau perkembangan harga pasar, baik laporan dari para menteri, BULOG, maupun memantau langsung harga-harga di pasar. "Kalau sulit kita kendalikan, kita jalankan operasi pasar atau cari jalan yang lain," ucap Presiden.

 

Presiden mengingatkan bahwa cadangan beras negara kita terlalu sedikit dibanding negara lain. Tiongkok misalnya, cadangan berasnya sebesar 40 juta ton. "Filipina memiliki cadangan beras sebesar 2,5 juta ton padahal penduduknya 90 juta. Artinya BULOG paling tidak, stoknya di atas 10 juta ton," kata Presiden.‎

 

Presiden meminta pengusaha bekerja dengan baik, karena dirinya adalah mantan pengusaha sehingga sudah memahami permainan pedagang dan sudah memahami pula apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi permainan para pedagang tersebut. "Saya tidak ingin merugikan bapak dan ibu. Kita bekerja bersama untuk kebaikan negara, kebaikan rakyat dan kebaikan kita semua," tutur Presiden.

 

Kepada BULOG, Presiden meminta agar ke depan tugasnya adalah membeli seluruh produksi yang ada dari para petani. "Semuanya! Tidak ada kata gudang BULOG telah penuh. Mulai saat ini, BULOG harus mulai memikirkan berapa gudang yang harus disiapkan," ucap Presiden.

 

Saat berkunjung ke Dubai Persatuan Emirat Arab, Presiden telah menunjukkan gudang penyimpanan yang sangat besar kepada Kepala BULOG. Gudang itu dilengkapi dengan pendingin sehingga dapat menyimpan daging, sayuran, dan produksi lainnya dari petani. BULOG juga nantinya harus dapat menampung seluruh produksi petani yang tidak mampu ditampung pedagang di pasar.

 

‎Dengan kondisi gudang seperti itu, setelah terpenuhinya kebutuhan dalam negeri maka BULOG dapat menjual produknya ke luar negeri.

 

Tampak hadir mendampingi Presiden, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Kepala BULOG Djarot Kusumayakti. (Humas Kemensetneg)

 

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0