Raut semringah dan
antusias sangat terlihat jelas di wajah para petugas kebersihan saat
akan bertemu Mensesneg. Pasalnya, ini kali pertama mereka dapat bertatap
muka dan berbincang dengan Mensesneg dalam suasana santai secara
langsung.
“Mohon maaf saya terlambat, tadi jadi inspektur upacara pemakaman Pak Ali Wardhana terus kemudian dipanggil Pak Wapres, jadi baru selesai,†ujar Mensesneg menyapa para petugas kebersihan yang sudah tak sabar menunggunya di Aula Serbaguna Gedung III Kantor Kemensetneg, Jakarta.
Mensesneg juga menjelaskan dari awal perjalanan terselenggaranya acara ini secara singkat, “Dua minggu yang lalu saya rasan-rasan dengan Pak Sesmen melalui whatsapp, kemudian buat whatsapp group, kapan-kapan kita ngobrol lah sama teman-teman yang outsourcing itu, saya sering ketemu, gak pernah kenal, gak pernah tahu, gak tahu perusahaannya siapa,â€.
Tak sekedar hanya acara silahturahim, acara ini juga dijadikan sosialisasi informasi seputar ketenagakerjaan. Tak tanggung-tanggung, keseriusan Mensesneg menggelar acara ini dibuktikannya dengan menghadirkan narasumber Pejabat Eselon I dan II dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).
Narasumber yang hadir adalah Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kemenaker Haiyani Rumondang, dan Direktur Persyaratan Kerja, Kesejahteraan dan Analisis Diskriminasi Kemenaker Sri Nurhaningsih, serta turut hadir juga Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara (Seskemensetneg) Setya Utama.
Jangan Takut-Takut Ya !
Seskemensetneg juga menyampaikan pesannya bahwa acara ini sangat bermanfaat bagi para petugas kebersihan karena akan dijelaskan hak dan fasilitas apa saja yang didapatkan selama mereka bekerja di kantor Kemensetneg.
“Sambil makan siang, sambil ngobrol-ngobrol dari hati ke hati tentang apa saja tapi lebih banyak terkait dengan hak-hak serta fasilitas-fasilitas yang didapatkan, sebagian informasi nanti akan disampaikan oleh Ibu Dirjen dan Ibu Direktur, nanti boleh kita bertanya jawab apa saja yang ingin ditanyakan, jangan takut-takut ya,†ujar Seskemensetneg.
Tak mau melewati kesempatan langka ini, para petugas kebersihan terlibat aktif dan antusias mengikuti acara ini. Caswito misalnya, salah seorang cleaning service di lingkungan Istana menginginkan agar ada tempat untuk berkeluh-kesah.
“Kami tidak ada akses jalan untuk mengeluh, saya yakin rekan-rekan disini juga seperti itu, saya bicara seperti ini besok saya tidak kerja lagi, karena biasanya seperti itu, jadi saya mohon kalau saya besok tidak bekerja saya menghadap siapa, saya gak tahu nih,†ujarnya disertai tawa dari rekan-rekannya. Selama ini Caswito menilai pegawai outsourcing tidak dapat menyampaikan keluh kesah jika dirugikan.
Lain halnya dengan Wisnu, cleaning service di lingkungan kantor Kemensetneg, dirinya ingin sistem penggajian harus jelas, jangan ada pemotongan yang tidak jelas. Dirinya juga ingin, suatu saat ada sebuah perkumpulan pegawai outsourcing Kemensetneg agar bisa menjadi perekat dan pemersatu secara kekeluargaan.
Selain itu, ia juga berharap agar fasilitas alat-alat kebersihan yang disediakan oleh pemberi kerja (Perseroan Terbatas/PT tempat dia bekerja) dapat diperbaharui dan dilengkapi agar memenuhi standar.
Jumlah Petugas Kebersihan
Total petugas kebersihan yang bekerja di lingkungan Kemensetneg jumlahnya mencapai 290 orang. 150 orang bekerja di dalam lingkungan Istana, sedangkan sisanya sebanyak 140 orang tersebar di berbagai unit kerja di lingkungan kantor Kemensetneg. Mereka juga terbagi lagi, ada yang bekerja di dalam ruangan (cleaning service dan office boy), ada juga yang bekerja di luar ruangan (petugas pemelihara taman).
Terakhir, Seskemensetneg juga menyampaikan harapannya, “Kami mengundang Bapak-Ibu sekalian disini karena kami menganggap bagian dari keluarga besar Kementerian Sekretariat Negara, sebagai keluarga besar kita harus berkumpul sewaktu-waktu bicara apa yang ingin dibicarakan,†ujarnya (Humas Kemensetneg)
“Mohon maaf saya terlambat, tadi jadi inspektur upacara pemakaman Pak Ali Wardhana terus kemudian dipanggil Pak Wapres, jadi baru selesai,†ujar Mensesneg menyapa para petugas kebersihan yang sudah tak sabar menunggunya di Aula Serbaguna Gedung III Kantor Kemensetneg, Jakarta.
Mensesneg juga menjelaskan dari awal perjalanan terselenggaranya acara ini secara singkat, “Dua minggu yang lalu saya rasan-rasan dengan Pak Sesmen melalui whatsapp, kemudian buat whatsapp group, kapan-kapan kita ngobrol lah sama teman-teman yang outsourcing itu, saya sering ketemu, gak pernah kenal, gak pernah tahu, gak tahu perusahaannya siapa,â€.
Tak sekedar hanya acara silahturahim, acara ini juga dijadikan sosialisasi informasi seputar ketenagakerjaan. Tak tanggung-tanggung, keseriusan Mensesneg menggelar acara ini dibuktikannya dengan menghadirkan narasumber Pejabat Eselon I dan II dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).
Narasumber yang hadir adalah Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kemenaker Haiyani Rumondang, dan Direktur Persyaratan Kerja, Kesejahteraan dan Analisis Diskriminasi Kemenaker Sri Nurhaningsih, serta turut hadir juga Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara (Seskemensetneg) Setya Utama.
Jangan Takut-Takut Ya !
Seskemensetneg juga menyampaikan pesannya bahwa acara ini sangat bermanfaat bagi para petugas kebersihan karena akan dijelaskan hak dan fasilitas apa saja yang didapatkan selama mereka bekerja di kantor Kemensetneg.
“Sambil makan siang, sambil ngobrol-ngobrol dari hati ke hati tentang apa saja tapi lebih banyak terkait dengan hak-hak serta fasilitas-fasilitas yang didapatkan, sebagian informasi nanti akan disampaikan oleh Ibu Dirjen dan Ibu Direktur, nanti boleh kita bertanya jawab apa saja yang ingin ditanyakan, jangan takut-takut ya,†ujar Seskemensetneg.
Tak mau melewati kesempatan langka ini, para petugas kebersihan terlibat aktif dan antusias mengikuti acara ini. Caswito misalnya, salah seorang cleaning service di lingkungan Istana menginginkan agar ada tempat untuk berkeluh-kesah.
“Kami tidak ada akses jalan untuk mengeluh, saya yakin rekan-rekan disini juga seperti itu, saya bicara seperti ini besok saya tidak kerja lagi, karena biasanya seperti itu, jadi saya mohon kalau saya besok tidak bekerja saya menghadap siapa, saya gak tahu nih,†ujarnya disertai tawa dari rekan-rekannya. Selama ini Caswito menilai pegawai outsourcing tidak dapat menyampaikan keluh kesah jika dirugikan.
Lain halnya dengan Wisnu, cleaning service di lingkungan kantor Kemensetneg, dirinya ingin sistem penggajian harus jelas, jangan ada pemotongan yang tidak jelas. Dirinya juga ingin, suatu saat ada sebuah perkumpulan pegawai outsourcing Kemensetneg agar bisa menjadi perekat dan pemersatu secara kekeluargaan.
Selain itu, ia juga berharap agar fasilitas alat-alat kebersihan yang disediakan oleh pemberi kerja (Perseroan Terbatas/PT tempat dia bekerja) dapat diperbaharui dan dilengkapi agar memenuhi standar.
Jumlah Petugas Kebersihan
Total petugas kebersihan yang bekerja di lingkungan Kemensetneg jumlahnya mencapai 290 orang. 150 orang bekerja di dalam lingkungan Istana, sedangkan sisanya sebanyak 140 orang tersebar di berbagai unit kerja di lingkungan kantor Kemensetneg. Mereka juga terbagi lagi, ada yang bekerja di dalam ruangan (cleaning service dan office boy), ada juga yang bekerja di luar ruangan (petugas pemelihara taman).
Terakhir, Seskemensetneg juga menyampaikan harapannya, “Kami mengundang Bapak-Ibu sekalian disini karena kami menganggap bagian dari keluarga besar Kementerian Sekretariat Negara, sebagai keluarga besar kita harus berkumpul sewaktu-waktu bicara apa yang ingin dibicarakan,†ujarnya (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?