Pelaksanaan KTT G-20 di Turki, menurut Presiden, sangat penting karena kondisi perekonomian global saat ini tengah menghadapi tantangan yang berat, ditandai dengan volatilitas pasar keuangan global yang makin tinggi, serta menurunnya harga komoditas di pasaran dunia. Untuk itulah Presiden memandang penting kehadirannya dalam KTT G-20 ini, seperti dilansir dalam siaran pers Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana.
Dalam KTT yang mengusung tema “Ensuring Inclusive and Robust Growth through Collective Action†ini, Indonesia akan mendorong reformasi arsitektur keuangan global, sebagaimana yang pernah disampaikan oleh Presiden pada KTT Asia Afrika bulan April yang lalu. Disamping itu, menurut Presiden, “Kita juga ingin secara terus menerus mendorong pertumbuhan ekonomi dunia yang berkelanjutan dan tatanan ekonomi dunia yang berkeadilan,†tutur Presiden.
Isu-isu global lainnya yang akan dibahas dalam KTT G-20 di Turki nanti antara lain masalah perubahan iklim. Dalam hal ini, Indonesia akan menegaskan komitmennya untuk melaksanakan tindakan bersama dalam menghadapi perubahan iklim. “Indonesia juga akan menekankan pentingnya sumber daya energi terbarukan dunia,†pungkas Presiden.
Presiden juga menyampaikan, bahwa sebagai negara berpenduduk muslim terbesar serta negara demokrasi terbesar ketiga dunia, Indonesia akan menyampaikan pengalaman terbaiknya dalam mengelola kemajemukan. Selain itu, Indonesia juga akan menyampaikan contoh-contoh bagaimana membangun harmoni antara Islam dengan demokrasi.
Di sela-sela pelaksanaan KTT G-20 nanti, menurut rencana, Presiden Jokowi juga akan mengadakan beberapa pertemuan bilateral dengan Kepala Negara/Pemerintahan Negara Anggota G-20.
Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo lepas landas dari Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, pada pukul 10.20 WIB dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 dan diantar langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Turut mendampingi Presiden dalam kunjungan kerja ke Turki Menteri Sekretaris Negara Pratikno sedangkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro sudah mendahului ke Turki. Presiden bersama rombongan direncanakan tiba kembali di tanah air pada hari Senin petang, 16 November 2015. (Humas Kemensetneg)