"Sudah dilakukan deregulasi perizinan dan penyederhanaan birokrasi di sektor properti. Sudah kita potong-potong, memang masih ada yang perlu diperbaiki lagi. Dulu 33 izin, sekarang hanya 11 izin. Dulu sampai 900 hari, sekarang hanya 40 hari kurang lebih. Tapi dalam pelaksanaannya kalau masih ada masalah silakan disampaikan kepada kita," ungkap Presiden di Grand Ballroom, Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa, 29 November 2016.
Dilansir dari Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, Presiden menjelaskan bahwa inti dari Paket Kebijakan Ekonomi ke-13 ialah mempercepat penyediaan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan harga terjangkau. Paket ini sekaligus mengurangi regulasi dan biaya bagi para pengembang.
Namun, meski upaya penyederhanaan telah dilakukan, diakui masih ada kendala dalam realisasinya. Untuk itu, Presiden berkomitmen untuk selalu membenahi kekurangan yang ada sembari berharap adanya masukan dan dialog yang konstruktif untuk mencari solusi bersama.
"Saya tahu bahwa di lapangan masih ada kendala, baik yang berupa perizinan tata ruang dan lain-lain. Baik di pusat maupun di daerah. Tetapi sekali lagi, ini akan terus kita perbaiki, kita benahi. Saya terima laporan dari berbagai pihak. Bahkan saya juga cari tahu sendiri kondisi nyata di lapangan. Di sini saya ingin sampaikan bahwa ketika ada masalah di lapangan, tolong langsung dilaporkan dan bersama-sama kita carikan solusinya apalagi kalau itu menyangkut masalah rumah MBR," ucap presiden.
Iklim Politik Terkini dan Gosip di Media Sosial
Belakangan, Presiden lebih sering ditanyai para pengusaha perihal masalah politik ketimbang ekonomi. Ia menilai wajar sebab tensi politik memang cenderung hangat tiap jelang Pilkada
"Bukan apa-apa, saya kira wajar dan ini setiap saat menjelang atau dalam kurun kampanye Pilkada ya selalu seperti ini. Bukan hanya saat ini saja, tetapi memang sekarang ini agak istimewa, terutama Pilgub di Jakarta. Meskipun sebetulnya pemilihan Gubernur dan Bupati/Walikota itu ada di 101 Provinsi, Kabupaten dan Kota," terangnya.
Dalam kurun waktu ini, Presiden menghimbau masyarakat untuk tak langsung percaya terhadap tiap rumor yang beredar, terutama di media sosial. Ini dimaksudkan agar seluruh pihak tak hanyut dalam suasana dan dapat kembali fokus menjalankan aktivitasnya masing-masing.Â
"Tetapi untuk kita semuanya yang ada di sini, terutama seluruh anggota REI, marilah kita kembali bekerja, fokus menjalankan program pembangunan untuk masyarakat dan memastikan setiap rakyat Indonesia nantinya memiliki tempat tinggal yang layak," kata presiden yang langsung disambut riuh tepuk tangan peserta munas.
Usai sambutan, Presiden Joko Widodo secara resmi membuka jalannya Musyawarah Nasional REI ke-15 tahun 2016. Hadir dalam acara tersebut di antaranya Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono. (Humas Kemensetneg)