Presiden SBY didampingi Mensos Bachtiar Chamsyah, Seskab Sudi Silalahi, Jubir Andi Mallarangeng, Gubernur DKI Sutiyoso dan Wakil Gubernur Fauzi Bowo tiba pukul 17.00 WIB, disambut oleh Walikota Jakarta Utara dan pimpinan masjid Mulyadi, dan Habib Noval Mutawali Keramat Luar Batang, diiringi musik marawis yang dimainkan oleh sekelompok pemuda masjid.
Sambil menunggu adzan Maghrib dikumandangkan, Prof.Dr. Nazaruddin Umar menyampaikan kultum, yang mengingatkan ribuan umat yang memadati masjid tentang pentingnya bulan Ramadhan sebagai bulan yang lebih baik dari seribu bulan dan mengajak beramal sebanyak-banyaknya.
Dalam sambutan singkatnya Presiden mengajak masyarakat untuk terus dan pandai bersyukur, sabar dan tegar serta terus berikhtiar menghadapi cobaan dan tantangan hidup. Kata SBY, Allah SWT tidak akan merubah nasib bangsa Indonesia kecuali kita sendiri yang merubahnya. "Mari kita amalkan firman Allah, mari kita amalkan yang disabdakan oleh Rasulullah dalam hidup dan kehidupan kita, menuju hari esok yang lebih baik," kata Presiden.
Presiden juga mengajak untuk terus menjalin rasa persaudaraan, ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah watoniyah."Persaudaraan sesama umat Islam dan persaudaraan sesama bangsa Indonesia. Dengan persaudaraan, persatuan dan kesatuan, Insya Allah apapun yang kita hadapi, seberat apapun persoalan akan dapat kita atasi. Tentu saja pemerintah yang saya pimpin pada tingkat nasional, pemerintah di Jakarta dan semua jajaran pemerintah di negeri ini, tentu ingin berbuat yang terbaik untuk rakyatnya, siang dan malam kami mencurahkan perhatian untuk terus menerus mengatasi persoalan, meningkatkan kesejahteraan, pendidikan, kesehatan, mengurangi kemiskinan dan pengangguran, memerangi kemaksiatan, memberantas kejahatan dan korupsi dan lain-lain," kata Presiden.
"Itulah yang saya harapkan kebersamaan, kita harapkan dukungan dari rakyat agar yang dilaksanakan pemerintah bisa berhasil. Apabila yang dilaksanakan pemerintah berhasil, maka Insya Allah masa depan kita akan lebih baik dari masa sekarang ini. Itulah yang saya harapkan. Dan semua itu tentu berlaku bagi saya, semua untuk menjalankan ajaran agama Islam dengan benar, sesuai dengan firman Allah dan sabda Rasul, dan tausiyah para ulama kita. Sebagai umaro, saya mengajak bersama-sama untuk menyukseskan program-program yang dilaksanakan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat," kata Presiden.
Ketika bedug ditabuh dan adzan Maghrib dikumandangkan, Presiden dan ribuan umat yang memadati mesjid pun berbuka puasa dengan sajian makanan yang telah disediakan. Dilanjutkan dengan shalat Maghrib berjamaah.
Usai shalat, Presiden menyerahkan sumbangan sebesar Rp 100 juta untuk Mesjid Keramat Luar Batang. Kemudian Presiden beserta rombongan terbatas berziarah ke makam Al Habib Husein bin Abubakar bin Abdillah Alaydrus, yang berada di dalam masjid.
Habib Husein adalah seorang penyebar syiar Islam yang berasal dari Hadramaut, Yaman, dan wafat 24 Juni 1756. Makamnya berada dalam ruang khusus yang tertututup, dihiasi dengan tirai berwarna hijau, berdampingan dengan makam salah satu muridnya, seorang keturunan Tionghoa bernama Haji Abdul Kadir. Presiden pun meninggalkan Mesjid Jami Keramat Luar Batang pada pukul 18.45 WIB.
Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/09/21/2259.html