Sebagaimana dilansir dari siaran pers Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana, Presiden meminta kepada BUMN untuk tidak hanya memikirkan keuntungan namun ikut berkontribusi menghasilkan multiplier effect. Selain itu menurut Presiden, gagasan holding BUMN harus diwujudkan menuju BUMN yang besar, lincah dan kuat. Hal ini bisa diawali dengan virtual holding.
Presiden meminta BUMN untuk saling bersinergi dengan mengembangkan kerjasama operasi, kolaborasi, aliansi strategis dan konglomerasi BUMN. Dalam hal ini, Presiden sempat menyinggung persaingan antara PGN dan Pertamina Gas. "Saling bicaralah antar BUMN, jangan bersaing. Ini pemiliknya kan sama," kata Presiden.‎ BUMN harus terbuka dan siap bekerjasama dengan setiap pihak dalam rangka industrisasi dan hilirisasi termasuk transfer teknologi.
Presiden juga meminta BUMN berperan dalam sektor industri pertahanan, pembangunan perumahan, peningkatan kualitas transportasi umum perkotaan, dan sektor pangan. Presiden  berharap agar BUMN turut serta memecahkan permasalahan di sektor pangan yang sampai saat ini masih melakukan impor di berbagai komoditi pangan antara lain jagung, kedelai, dan daging yang masih banyak mengimpor. Presiden berharap BUMN bekerja bersama-sama dan bersinergi untuk menekan impor. "Kita kerjakan, ambil langsung, kerjakan. Tanah Perhutani banyak, tanah PTPN banyak, banyak tanah kita yang tidak terkelola baik," kata Presiden.
Terkait masalah infrastruktur, Presiden menekankan kepada PT. KAI untuk bisa menghubungkan jaringan kereta Jabodetabek, dan juga kota-kota besar dan padat penduduk seperti Bandung dan Makassar. Presiden meminta agar BUMN tidak ragu-ragu untuk memutuskan. "Paraf takut, tandatangan takut. Kalau tidak merencanakan ambil uang ngapain takut," ucap Presiden.
Presiden menjelaskan bahwa dirinya ingin memberikan arahan agar garisnya itu sama jangan belok-belok dari garis yang diharapkan. "Dan ke depan dapat gambaran, sektor transportasi seperti apa, sektor-sektor prioritas lainnya seperti apa sehingga semua mempunyai mimpi yang sama," ujar Presiden.
Di akhir sambutannya, Presiden berharap bahwa BUMN bisa menjadi penggerak pembangunan nasional. "Saya ingin ke depan, BUMN menjadi lokomotif penggerak pembangunan nasional," ucap Presiden. (Humas Kemensetneg)