Cegah Kebakaran Hutan, Semua harus Bergerak, Jangan Menunggu Kabut Asap Datang Lagi
Sebagaimana dilansir Tim
Komunikasi Presiden Ari Dwipayana, lebih jauh Presiden mengingatkan, bahwa bila
terjadi kebakaran dan daerah kesulitan untuk mengatasinya, agar tidak menunggu.
"Minta bantuan pesawat ke Menko (Polhukam) atau langsung ke BNPB,"
ujar Presiden.
Presiden meminta agar
semua kementerian, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan pemerintah
kota untuk menguatkan sinergi antar instansi. "Kuatkan sinergi antar
instansi, hilangkan egosektoral sehingga aksi pencegahan dan pengendalian bisa
lebih efektif. Jangan hanya pantau dari belakang meja, saya minta lihat dan
turun ke lapangan," kata Presiden.
Selain itu, Presiden
memintah agar proses dan penegakan hukum terus dilaksanakan dan yang bersalah
harus ditindak tegas. "Dan lakukan langkah tegas terhadap pembakar hutan
dan lahan baik sanksi administrasi, sanksi pidana, maupun perdana agar tidak
terulang-ulang lagi," tutur Presiden.
Kebakaran Hutan Jangan Terulang 2016
Presiden menegaskan,
bahwa untuk memastikan kebakaran hutan dan lahan tidak terulang lagi pada tahun
2016, dirinya akan meninjau ke lapangan secara berkala. "Untuk memastikan
bahwa tahun 2016 kita bisa mencegah kebakaran lahan dan hutan dengan lebih
baik. Tetap bekerja jangan menunggu sampai kabut asap datang lagi," tegas
Presiden.
Presiden mengingatkan,
bahwa tahun 2015 memberikan pelajaran sangat berharga dimana kebakaran lahan
dan hutan menghabiskan energi yang tidak sedikit dan juga menimbulkan kerugian.
Terlebih lagi banyak jumlah titik api yang sangat banyak dalam satu provinsi.
"Fakta 2015 betul-betul kabut asap memberikan dampak ekonomi yang luar
biasa terhadap daerah, pertumbuhan ekonomi terkoreksi 0,2 dari perhitungan
gara-gara masalah kebakaran, masalah asap. Oleh sebab itu, tahun ini tidak mau
kita seperti itu," kata Presiden.
Terapkan Sistem Reward and PunishmentÂ
Menurut Presiden,
pencegahan merupakan kunci utama untuk mengatasi permasalahan ini. Seluruh
unsur di daerah mulai dari Panglima Kodam, Kapolda, Danrem, Kapolres, Dandim,
Koramil, dan Polsek harus bersinergi untuk melakukan tindak pencegahan
"Pencegahan, cegah, kuncinya dari situ jangan dibiarkan api satu
bergerak," imbuh Presiden.
Presiden menegaskan,
akan menerapkan sistem reward and
punishment untuk mengatasi masalah kebakaran lahan dan asap ini. Semakin
besar lahan terbakar semakin besar pula jabatan yang akan dicopot. "Yang
terbakar semakin banyak semakin gede ganti copot, janjian saya dengan Panglima
TNI dan Kapolri itu," ujar Presiden.
Dunia Internasional Apresiasi Upaya Pemadaman
El nino yang
berkepanjangan adalah salah satu penyebab kebakaran menjadi berkepanjangan. Hal
ini disampaikan Presiden pada forum-forum internasional dan mendapatkan
apresiasi karena terlihat ada upaya dalam melakukan pemadaman kebakaran lahan
dan hutan. "Waktu di ASEAN Summit, COP 21 di Paris, kita masih bisa
menjelaskan, tapi kalau tahun ini kita ulang lagi, sudah sangat sulit untuk penjelasannya,"
ucap Presiden.
Presiden juga
menyampaikan dalam forum internasional tersebut, bahwa yang terbakar adalah
lahan gambut dimana memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dalam memadamkannya.
"Kalau terbakar dan tidak cepat diserbu, bisa tiga meter, bisa empat meter
dibawah itu bisa terbakar dan itu sudah sangat sulit," kata Presiden.
BRG : Wujud Keseriusan Pemerintah Kelola Lahan Gambut
Agar peristiwa
kebakaran lahan gambut ini tidak terulang maka harus dilakukan perbaikan dan
penataan ekosistem. Untuk itulah pemerintah membentuk Badan Restorasi Gambut
(BRG) yang bertugas hingga 31 Desember 2020. BRG langsung bekerja membuat
masterplan. "Dan ini dilihat di dunia internasional. Sekali lagi bahwa kepercayaan
itu masih ada tapi kalau kita tidak bergerak sulit lagi membangun sebuah
kepercayaan," ujar Presiden.
Disamping itu,
Presiden juga melarang penerbitan izin baru di area gambut. "Saya ingin
menegaskan bahwa tidak boleh lagi ada izin baru di area gambut. Saya
perintahkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mengambil alih lahan
gambut yang terbakar dan langsung menugaskan Badan Restorasi Gambut untuk
segera membuat rencana aksi di lahan-lahan yang tadi saya sampaikan,"
tutup Presiden.(Humas Kemensetneg)