Jakarta, wapresri.go.id – Indonesia sering dijadikan contoh sebagai negara yang mampu membangun kerukunan nasional. Namun sayangnya, akhir-akhir ini muncul fenomena maraknya ujaran kebencian di masyarakat, terutama melalui media sosial, sehingga memicu terjadinya konflik antargolongan. Untuk menghindari konflik tersebut, masyarakat diharapkan dapat menyampaikan pendapat, ide dan gagasan dengan menggunakan narasi kerukunan.
“Gunakanlah narasi-narasi kerukunan, narasi yang sejuk dan merangkul. Bukan narasi konflik dan kebencian,” tegas Waki Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin ketika memberikan Ceramah Umum pada acara Kongres Ikatan Alumni Universitas Kristen Indonesia (IKA UKI) Ke-6 yang diselenggarakan secara virtual, Sabtu (27/02/2021).
Dalam ceramah yang mengangkat tema “Politik Kebangsaan dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia Menuju Indonesia Hebat” tersebut, Wapres mengatakan, perbedaan pendapat merupakan hal yang wajar terjadi pada negara demokrasi seperti Indonesia, sehingga pro dan kontra terhadap suatu masalah adalah keniscayaan. Ia pun mengimbau agar kritik disampaikan dengan cara-cara yang santun.
“Sampaikan kritik dengan cara-cara yang baik dan santun, sehingga tidak menimbulkan salah tafsir dan memicu konflik,” imbaunya.
Selain itu, pada kesempatan ini, Wapres juga menekankan bahwa yang dimaksud sebagai politik kebangsaan adalah politik yang berdasar kepada kerukunan dan keutuhan bangsa.
“Karena sejarah perjuangan bangsa kita telah membuktikan bahwa hanya dengan menjaga dan menghormati kesepakatan nasional, kita akan mampu menjaga keutuhan bangsa. Pemerintah dan seluruh elemen bangsa harus bersama-sama bekerja di dalam menjaga kerukunan dan keutuhan bangsa,” jelasnya.
Menutup sambutannya, Wapres berharap agar acara ini menghasilkan masukan yang dapat menumbuhkan kembali rasa cinta tanah air.
“Melalui forum Kongres IKA UKI ini, saya berharap kita dapat kembali menumbuhkan rasa cinta tanah air dan menumbuhkan politik kebangsaan yang benar,” pintanya.
Terlebih, sambung Wapres, di masa pandemi Covid-19 yang telah membawa dampak di semua dimensi kehidupan termasuk kesehatan dan ekonomi.
“Ini merupakan momentum bagi kita untuk memperkuat kerukunan dan keutuhan bangsa dalam menghadapi permasalahan bangsa ini,” pungkasnya. (EP/SK-BPMI Setwapres)