Cepat Tanggapi Dampak El-Nino, Pemerintah Siapkan Sejumlah Langkah Antisipasi

 
bagikan berita ke :

Jumat, 31 Juli 2015
Di baca 1406 kali

Presiden Jokowi segera memerintahkan jajaran pemerintahannya untuk mewaspadai sekaligus menyiapkan langkah-langkah antisipasi masa kekeringan panjang sebagai dampak El-Nino, terutama terhadap pertanian, perikanan dan hutan/lahan.

Disamping itu, Presiden Jokowi juga meminta laporan terbaru seputar dampak El-Nino dan betul-betul mengantisipasi potensi kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Indonesia kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki dalam siaran persnya mengatakan, dalam catatan Presiden Jokowi, setidaknya ada 10 (sepuluh) wilayah yang menjadi langganan kebakaran hutan, kesepuluh wilayah itu antara lain: Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimatan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi meminta kalau ada titik api yang kecil, harus segera dipadamkan. Tidak boleh menunggu api membesar yang bisa mengakibatkan bencana.

Teten juga menyebut bahwa Presiden Jokowi juga meminta untuk menangkap dan mengadili pelaku yang sengaja membakar lahan atau hutan, karena 99 persen kasus kebakaran hutan dan lahan merupakan hasil perbuatan manusia. Presiden Jokowi tak tidak ingin mendengar tahun depan ada kebakaran hutan/lahan lagi..

Sejumlah Menteri Diberikan Perintahkan Khusus

Kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Presiden Jokowi  memerintahkan untuk melakukan langkah-langkah penyelamatan maksimal yang bisa dilakukan pemerintah terhadap petani yang mengalami gagal panen atau gagal tanam akibat musim kemarau berkepanjangan.

Perintah yang sama juga diberikan Presiden Jokowi kepada Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP). Meskipun pada beberapa kasus El-Nino berdampak positif karena mendatangkan panen ikan berlimpah, tapi dampak angin kencang juga bisa merugikan nelayan karena mereka tak bisa melaut.

Sedangkan kepada Menteri BUMN dan Direktur Utama Bulog, selain meminta laporan tentang pengaturan dan distribusi komoditas kebutuhan pokok, Presiden juga memerintahkan operasi pasar jalan terus. Ini untuk mengantisipasi munculnya spekulan penimbun kebutuhan pokok yang bisa mengakibatkan harga melonjak dengan memanfaatkan kelangkaan pangan.

Terakhir Presiden Jokowi memerintahkan Menteri Dalam Negeri untuk segera berkoordinasi dengan para Gubernur, terutama di Provinsi yang rawan kebakaran hutan dan mengalami kekeringan panjang, untuk bekerjasama dengan pemerintah pusat meminimalisasi dampak El-Nino.

Sekilas Tentang El-Nino

El-Nino adalah suatu gejala penyimpangan kondisi laut yang ditandai dengan meningkatnya suhu permukaan laut (Sea Surface Temperature-SST) di Samudera Pasifik sekitar ekuator (equatorial pacific), khususnya di bagian tengah dan timur di sekitar pantai Peru. Karena lautan dan atmosfer adalah dua sistem yang saling terhubung, maka penyimpangan kondisi laut ini menyebabkan terjadinya penyimpangan pada kondisi atmosfer yang berakibat terjadinya penyimpangan iklim.

Musim kemarau yang panjang di beberapa wilayah Indonesia, terutama di sebelah selatan Katulistiwa pada 2015 diduga merupakan dampak dari fenomena El-Nino yang telah mencapai level moderate. Keadaan ini diprediksi akan menguat mulai Agustus sampai Desember 2015.

Fenomena kekeringan panjang ini sudah terjadi di beberapa wilayah di Indonesia seperti Jawa, Sulawesi Selatan, Lampung, Bali, NTB dan NTT. Dari Peta Monitoring Hari Tanpa Hujan BMKG, wilayah-wilayah tersebut sudah mengalami kekeringan sejak Mei 2015 lalu.

Selain Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ratas kali ini juga dihadiri oleh Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo, Mensesneg Pratikno, Mendagri Tjahjo Kumolo, Kepala Staf Kepresidenan Luhut B. Pandjaitan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Seskab Andi Widjajanto, Men PPN/Bappenas Andrinof Chaniago, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry M. Balda, Menteri PU dan Pera Basuki Hadimuljono, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
5           2           1           0           0