Cerita Tumpeng di Rakernas PDIP

 
bagikan berita ke :

Minggu, 10 Januari 2016
Di baca 672 kali

Di sekeliling kerucut nasi kuning ada berbagai lauk. Mulai dari tempe, ayam, telur, daging, dan aneka sayuran, seakan menandakan kesuburan tanah Indonesia. Tanah dimana tongkat, kayu, dan batu jadi tanaman kalau menurut lagu Koes Plus. Gemah ripah loh jinawi. Demikian sebagaimana dirilis dalam siaran pers Kepala Biro Pers, Media dan Informasi, Sekretariat Presiden,Bey Machmudin.

 

Dalam setiap acara 'tumpengan', sudah menjadi kebiasaan potongan pertama nasi kuning yang paling atas diberikan kepada tamu kehormatan pada acara tersebut. Seperti tradisi first cake jika di budaya barat. Orang yang diberikan tumpeng pertama dan lauk pertama dianggap sebagai orang yang sangat dihormati, orang yang dianggap sangat berjasa atas keberhasilan yang sedang dirayakan, dan orang yang dianggap bisa menjadi panutan bagi mereka yang bersyukur.

 

Begitu pula di acara perayaan ulang tahun ke-43 PDI Perjuangan, 'tumpengan' diadakan sebagai puncak acara syukuran sekaligus pembukaan Rapat Kerja Nasional 2016. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan telaten memotong bagian atas tumpeng dan mengisi piring dengan berbagai lauk. Satu per satu lauk diambil dan sekilas terdengar dari hadirin ada yang berteriak, "lauknya yang banyak Bu, biar si bapak tambah gendut".

 

Siapakah 'bapak' yang dimaksud? Tiada lain Presiden Joko Widodo yang tersenyum mendengar celotehan dari hadirin. Ya, potongan tumpeng pertama, lambang penghormatan dan penghargaan atas jasa dan kerja, diberikan kepada Presiden ke-7 Republik Indonesia oleh Presiden ke-5. Dari tangan satu panutan, diberikanlah tumpeng dan lauk pertama ke panutan yang lain. Dari seorang tokoh di era reformasi ke seorang tokoh di era baru.

 

Entah apa benar karena ingin membuat Presiden lebih gemuk, Bu Mega secara telaten mengambil satu per satu lauk di tumpeng besar dan menaruh di piring yang akan diberikan ke Presiden. Presiden, Bu Mega, dan hadirin pun terus tersenyum dan tertawa-tawa ketika Bu Mega terus menambah lauk di piring Presiden.

 

Semoga tumpengan dan lauk pertama yang diberikan Bu Mega kepada Presiden Jokowi dapat menjadi simbol kesejahteraan yang akan dibawa Presiden ke seluruh penjuru Nusantara. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0