Sebelum tiba di Jakarta, Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 mendarat terlebih dahulu di Bandara Internasional Sultan Iskandar Banda Aceh, Kamis, 15 Desember 2016 pukul 09.30 WIB. Dari Banda Aceh, Presiden dan Ibu Iriana melanjutkan kunjungan kerja ke Bireuen dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU. Di Bireuen, Presiden akan melihat proses penanganan pasca bencana gempa Pidie Jaya yang terjadi pada Rabu, 7 Desember 2016 pukul 05.36 WIB.
Â
Sebagaimana diketahui, 3 wilayah yang terkena dampak bencana gempa Pidie Jaya adalah Kabupaten Bireuen, Kabupaten Pidie Jaya, dan Kabupaten Pidi. Di wilayah yang terkena dampak bencana gempa, Presiden direncanakan akan mengunjungi posko pengungsian, sekolah dan masjid. Demikian seperti dilansir dalam siaran pers Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
Â
Kunjungan kerja Presiden ke Aceh ini merupakan yang kedua dalam seminggu terakhir. Pada kunjungan kerja pertama setelah terjadi bencana gempa, Jumat, 7 Desember 2016, usai melaksanakan Shalat Jumat di Masjid Besar Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireun, Provinsi Aceh, Presiden mengatakan bahwa kunjungannya ke Aceh untuk memastikan penanganan bencana gempa dilakukan dengan baik.
Â
"Pemerintah pusat akan berusaha sekeras-kerasnya untuk segera membangun kembali terutama fasilitas-fasilitas umum baik majelis, pondok pesantren, sekolah-sekolah dalam waktu yang secepat-cepatnya," ujar Presiden saat itu.
Â
Turut menyertai Presiden dan Ibu Iriana dalam penerbangan dari Teheran menuju Banda Aceh, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono, Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi, Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media, Sekretariat Presiden Djarot Sri Sulistyo dan Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden Ari Setiawan. (Humas Kemensetneg)