Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara, hari Selasa (20/7) siang meresmikan Museum Bank Indonesia yang terletak di Jl. Pintu Besar Utara No.3 , Jakarta Barat. Peresmian Museum BI ini dipersiapkan sejak tahun 2003, menempati bekas gedung De Javasche Bank sejak 8 April 1828 dan menjadi cikal bakal BI.
Presiden dalam sambutanya berpesan agar museum bersejarah BI ini agar dapat dikelola dengan sebaik -baiknya. "Terus pelihara dan perluas koleksi yang ada. Tingkatkan terus peran museum ini sebagai sarana rekreasi yang mendidik sekaligus sebagai wahana pendidikan dan penelitian baik bagi masyarakat Indonesia maupun masyarakat internasional tentang fungsi dan tugas Bank Indonesia," kata SBY. Insya Allah keberadaan Museum BI ini akan ikut membangun citra BI sebagai Bank Central Indonesia yang tangguh, modern dan berkualitas, tambahnya.
Kepada Pemerintah Daerah DKI Jakarta, Presiden mengajak untuk terus memberikan dorongan, dukungan dan fasilitasi dalam melestarikan cagar budaya di wilayah Jakarta. "Berikan dukungan pada peningkatan peran museum yang ada di ibukota. Kita banyak memiliki museum yang bersejarah seperti museum sejarah Fatahillah, Museum Bahari dan banyak lagi sebagai bagian pengembangan sektor pariwisata di Jakarta," katanya.
Sebelumnya, Pjs. BI, Miranda S Goeltom mengatakan walaupun BI telah berdiri setengah abad tapi masih banyak masyarakat belum memahami peran dan fungsi BI. "Hal ini kami sadari karena kurangnya sarana informasi yang mudah diakses oleh masyarakar luas. Padahal selain memiliki gedung bersejarah, BI juga memiliki benda -benda bersejarah, dokumen bersejarah dan koleksi uang yang bersejarah yang tersebar di berbagai daerah. Inilah yang menjadikan inspirasi bagi BI untuk memanfaatkan gedung bersejarah ini sebagai museum," katanya.
Usai memberikan sambutan, Presiden menerima buku tentang sejarah singkat BI , selanjutnya meninjau langsung museum yang berisikan benda - benda bersejarah yang dikelola secara modern. Tampak hadir, Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani, Mensesneg Hatta Rajasa, Seskab Sudi Silalahi, Menbudpar Jero Wacik, dan Ketua Lemhannas, Prof. Dr. Muladi.
Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/07/21/4522.html
Presiden dalam sambutanya berpesan agar museum bersejarah BI ini agar dapat dikelola dengan sebaik -baiknya. "Terus pelihara dan perluas koleksi yang ada. Tingkatkan terus peran museum ini sebagai sarana rekreasi yang mendidik sekaligus sebagai wahana pendidikan dan penelitian baik bagi masyarakat Indonesia maupun masyarakat internasional tentang fungsi dan tugas Bank Indonesia," kata SBY. Insya Allah keberadaan Museum BI ini akan ikut membangun citra BI sebagai Bank Central Indonesia yang tangguh, modern dan berkualitas, tambahnya.
Kepada Pemerintah Daerah DKI Jakarta, Presiden mengajak untuk terus memberikan dorongan, dukungan dan fasilitasi dalam melestarikan cagar budaya di wilayah Jakarta. "Berikan dukungan pada peningkatan peran museum yang ada di ibukota. Kita banyak memiliki museum yang bersejarah seperti museum sejarah Fatahillah, Museum Bahari dan banyak lagi sebagai bagian pengembangan sektor pariwisata di Jakarta," katanya.
Sebelumnya, Pjs. BI, Miranda S Goeltom mengatakan walaupun BI telah berdiri setengah abad tapi masih banyak masyarakat belum memahami peran dan fungsi BI. "Hal ini kami sadari karena kurangnya sarana informasi yang mudah diakses oleh masyarakar luas. Padahal selain memiliki gedung bersejarah, BI juga memiliki benda -benda bersejarah, dokumen bersejarah dan koleksi uang yang bersejarah yang tersebar di berbagai daerah. Inilah yang menjadikan inspirasi bagi BI untuk memanfaatkan gedung bersejarah ini sebagai museum," katanya.
Usai memberikan sambutan, Presiden menerima buku tentang sejarah singkat BI , selanjutnya meninjau langsung museum yang berisikan benda - benda bersejarah yang dikelola secara modern. Tampak hadir, Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani, Mensesneg Hatta Rajasa, Seskab Sudi Silalahi, Menbudpar Jero Wacik, dan Ketua Lemhannas, Prof. Dr. Muladi.
Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/07/21/4522.html
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?