Sebelum para ahli itu bertemu, konferensi bertema Biotechnology for Better Food, Health, and Environment itu akan dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Konsorsium Bioteknologi Indonesia (KBI) bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu, menghadirkan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Kusmayanto Kadiman sebagai pembicara kunci, kata Ketua KBI, Prof Bambang Prasetya dalam penjelasannya di Bogor, Senin (4/8).
Tujuan penyelenggaraan kegiatan itu, kata dia, adalah sebagai wahana pertukaran informasi bidang teknologi, karena dalam dua dawasarsa terakhir ini, bioteknologi telah terbukti memberikan sumbangan cukup besar dalam pembangunan bidang pertanian, kesehatan industri pengolahan, dan lingkungan.
"Oleh karena itu, aktualisasi perkembangan bioteknologi sangat diperlukan agar Indonesia tidak tertinggal jauh dari negara-negara lain," katanya.
Dalam rangkaikan konferensi itu, katanya, juga akana dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara KBI dengan Forum Komunikasi Alumni ESQ bidang ekonomi untuk diseminasi dan aplikasi produk-produk bioteknologi bidang pangan, energi, papan dan pengembangan "Desa Emas". Program itu diharapkan dapat mendukung visi ESQ menuju Indonesia Emas tahun 2020.
Rangkaian kegiatan lainnya adalah pameran atau expo produk bioteknologi dan peralatan yang berkaitan denga kegiatan penelitian, pengembangan, dan aplikasi bioteknologi industri.
Selain itu, KBI juga menyelenggarakan side meeting yang membahas beberapa topik penting tentang konsolidasi kerjasama dengan mancanegara seperti Belanda, Korea, Jepang dan negara-negara ASEAN, pembuatan Directory Biotechnologi Indonesia, dan strategi penguatan industri enzyme dan biofertilizer.
Pada hari terakhir penyelenggaraan (7/8), juga akan diumumkan "IBC Award", demikian Bambang Prasetya.
Sumber:
http://www.mediaindonesia.com/