"Dana itu berasal dari perubahan anggaran 2007 yang dikucurkan dalam upaya penanggulangan bencana," kata Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah usai pertemuan dengan Wakil Gubernur Bengkulu HM Syamlan dan Tim Sakorlak Provinsi Bengkulu di Bengkulu, Kamis.
Untuk penggantian tempat tinggal rusak akibat gempa, menurut dia telah ditetapkan nilainya yakni Rp15 juta bagi rumah yang roboh/rusak total, Rp15 juta untuk yang rusak berat dan Rp5 juta bagi rumah rusak ringan.
Menurut dia, dengan anggaran Rp15 juta masyarakat bisa membangun kembali rumahnya yang rusak. Ini dibuktukan ketika terjadi gempa bumi di Yogyakarta.
Ia juga menjelaskan, pemerintah sangat konsen terhadap penanggulangan bencana alam baik terkait masalah fisik maupun pertolongan pada para korban yang luka maupun meninggal dunia.
Untuk korban gempa Bengkulu, menurut dia bantuan tawah awal ditangani oleh Dinas Kesejehtaran Sisial Provinsi Bengkulu baik untuk permakanan, selimut maupun tenda.
"Kalau persediaan yang ada di Dinas Kesejehtaraan Sosial Provinsi Bengkulu habis, bisa mengajukan banguan ke Depsos, pasti kita kirim," katanya.
Mensos juga berharap, dalam penanganan bencana pemerintah daerah jangan semuanya mengharapkan bantuan dari pusat. Jika kebutuhan anggaran kecil gak perlu ditangani pusat.
Dalam menangani bencana, lanjut dia sebenarnya pemerintah daerah bersama Sakorlak-nya berada di depan, sedangkan pemerintah pusat memberikan dukungan ketika tidak bisa lagi ditangani oleh daerah.
Sementara Menkokesra Aburizal Bakri meminta agar pemerintah Provinsi Bengkulu mengutamakan penanganan para korban gempa, baik yang meninggal dunia maupun luka-luka.
Saat berada di Bengkulu keempat menteri mengunjungi bangunan RSUD M Yunus yang rusak akibat gempa dan melihat pengungsi yang bertahan di tenda-tenda di halaman komplek Pemprov Bengkulu.
Sumber:
http://www.antara.co.id/arc/2007/9/13/depsos-siapkan-rp1-triliun-tangani-bencana/