“Dalam rapat tadi kita melaporkan mengen ai pengembangan Desa Mandiri Energi,� kata Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro, dalam keterangan persnya usai mengikuti ratas." Yang dimaksud Desa Mandiri Energi, lanjutnya, adalah desa yang dapat menyediakan energi dari desa itu sendiri. "Disamping itu, dia dapat membuka lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan serta memberikan kegiatan-kegiatan yang sifatnya produktif,� jelasnya.
Dijelaskan, ada dua tipe Desa Mandiri Energi, pertama adalah Desa Mandiri Energi yang dikembangkan dengan non BBM seperti desa yang menggunakan mikrohidro, tenaga surya, dan biogas. Yang kedua adalah Desa Mandiri Energi yang menggunakan bahan bakar nabati atau bioufuel. “Kami telah menyampaikan kepada Presiden bahwa ada tujuh departemen yang sudah mengembangan Desa Mandiri Energi yaitu Departemen ESDM, Departemen Pertanian, Departemen Tenaga Kerja, Departemen Dalam Negeri, Kementerian Daerah Tertinggal, Kementerian BUMN dan Departemen Kelautan dan Perikanan,� kata Purnomo.
Total Desa Mandiri Energi yang terletak di 81 kabupaten berjumlah sekitar 100 desa yang menggunakan bio-fuel, dan 40 desa menggunakan non BBM. “Tahun ini Presiden meminta untuk meningkatkan jumlah dari 150 Desa Mandiri Energi ditingkatkan menjadi 200 Desa Mandiri Energi. Bahkan pada akhir kabinet Presiden ingin meningkatkan lagi menjadi 2000 Desa Mandiri Energi, masing-masing 1000 desa yang menggunakan bio-fuel dan non BBM,� kata Purnomo.
"Presiden SBY minta untuk menghitung kembali kebutuhan dana yang akan digunakan untuk membiayai Desa Mandiri Energi. Penghitungan ini akan dikoordinasi Menko Perekonomian dan Menko Kesra. Minggu depan akan diadakan peninjauan yang rencananya dilakukan Presiden sendiri di Kabupaten Grobokan, Jawa Tengah, � lanjut Purnomo Yusgiantoro, didampingi Mentan Anton Apriyantono dan Ketua Timnas Pengembangan BBN Al Hilal Hamdi.
Sumber :
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/02/14/1573.html