Presiden Joko Widodo memulai sambutannya dengan memberikan ucapan bagi para dokter di Tanah Air. Sebagaimana diketahui, setiap tanggal 24 Oktober, Indonesia memperingati Hari Dokter Nasional. Tahun ini, peringatan Hari Dokter Nasional telah menginjak tahun ke-68 sejak 1950.
"Pertama-tama, saya ingin menyampaikan selamat Hari Dokter. Dokter itu adalah profesi yang sangat didambakan banyak orang," kata Presiden dalam sambutannya di acara pembukaan Muktamar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) XXX di Samarinda Convention Center, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Kamis, 25 Oktober 2018.
Peringatan Hari Dokter Nasional tak terlepas dengan perjuangan para dokter Tanah Air di bidangnya selama masa penjajahan.
"Sejarah membuktikan bahwa banyak pejuang kemerdekaan yang berlatar belakang dokter. Coba kita ingat Dr. Soetomo tokoh pendiri Budi Utomo, dr. Tjipto Mangoenkoesoemo tokoh tiga serangkai pendiri Indische Party, dr. Wahidin Soedirohoesodo yang memperjuangkan pemuda-pemuda pribumi untuk menempuh pendidikan, serta dokter-dokter lainnya," tambah Presiden, seperti dilansir dari siaran pers Deputi Bidang Pers, Protokol dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
Untuk diketahui, acara Muktamar IDI yang dihadiri Presiden ini merupakan musyawarah nasional dokter Indonesia yang digelar tiap tiga tahun yang salah satunya untuk menentukan kebijakan strategis nasional. Di acara muktamar ini, Kepala Negara sekaligus meresmikan pembukaannya dan mengajak para dokter dan insan kesehatan untuk dapat mengikuti perubahan global demi pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam acara tersebut, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, dan Ketua Umum Pengurus Besar IDI Prof Dr I Oetama Marsis SpOG(K). (Humas Kemensetneg)