Program nasional andalan pemerintah untuk menjamin dan memastikan para pelajar mendapatkan bantuan dana pendidikan terus dilanjutkan. Dimulai sejak tahun 2014, penerima manfaat Kartu Indonesia Pintar (KIP) semakin diperluas.
Dalam kunjungan kerjanya ke Kota Palembang, Presiden Joko Widodo menyerahkan langsung kepada 1.700 penerima KIP. Penyerahan dilangsungkan di SMA Negeri 1 Palembang, Sumatra Selatan.
"Kartu Indonesia pintar ini yang SD mendapatkan dana Rp450 ribu, yang SMP Rp750 ribu, yang SMA/SMK Rp1 juta," Presiden menerangkan kepada para pelajar yang hadir.
Berdasarkan rilis Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, Kepala Negara mengingatkan agar bantuan tersebut dipergunakan sebagaimana mestinya. Yakni untuk segala hal yang berkaitan dengan pendidikan dan sekolah.
"Beli pulsa boleh? Tidak boleh. Kalau ada yang ketahuan dananya untuk beli pulsa kartunya dicabut. Semua harus dibelikan untuk yang berkaitan dengan sekolah atau pendidikan," ungkapnya.
Sementara itu, bersamaan dengan penyerahan KIP, Presiden juga menyerahkan bantuan bagi 994 keluarga prasejahtera melalui kartu Program Keluarga Harapan (PKH). Dengan bantuan tersebut, tiap keluarga diberikan bantuan sebesar Rp1,89 juta tiap tahunnya.
"Pertanyaannya dipakai untuk apa? Dipakai untuk hal-hal yang berkaitan dengan sekolah, pendidikan, dan gizi anak. Diminta suami untuk beli rokok boleh tidak? Tetap tidak boleh," ia mengingatkan.
Presiden berharap dengan bantuan tersebut dapat membantu keluarga dan anak-anak Indonesia untuk mencerdaskan diri agar kelak dapat bersaing dengan sumber daya dari negara lainnya.
"Semoga Kartu Indonesia Pintar dan Program Keluarga Harapan betul-betul bermanfaat bagi kita semua untuk mencerdaskan dan menyehatkan anak-anak kita sehingga nanti sumber daya kita betul-betul dapat berkompetisi dengan negara lain," ucapnya mengakhiri.(Humas Kemensetneg)