"Timing-nya tepat karena tahun ini Indonesia adalah ketua ASEAN dan juga tuan rumah KTT Asia Timur yang akan dihadiri oleh 18 negara, diantaranya adalah negara-negara ekonomi besar dan ekonomi maju," kata Presiden SBY pada bagian lain keterangan persnya di Ruang VIP Bandara Halim Perdanakusuma, sesaat sebelum bertolak ke India, Senin (24/1) pagi.
Indonesia juga patut hadir dalam WEF kali ini karena dinilai mempunyai kinerja ekonomi yang baik d ikala dunia mengalami krisis ekonomi global tahun 2008 dan 2009. Presiden juga merasa penting menghadiri WEF karena pada Juni tahun ini Indonesia akan menjadi tuan rumah WEF untuk Asia timur. "Ini peluang yang baik untuk Indonesia menjadi tuan rumah sekaligus meningkatkan kemitraan dan kerjasama dengan semua mitra kita di tingkat dunia, termasuk kerjasama di bidang erkonomi dan usaha," Presiden menjelaskan.
hari pertama WEF, 27 Januari, Kepala Negara akan menjadi pembicara kunci (keynote speaker) di depan Plenary Session. Untuk diingat, pada tahun-tahun sebelumnya yang memberikan pidato kunci dalam Forum Ekonomi Dunia ini, antara lain, Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dan PM RRT Wen Jiabao. "Tentu sebagai pemimpin negara berkembang akan saya gunakan forum itu dengan sebaik-baiknya agar suara negara berkembang, suara Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN, semakin didengar oleh forum global," ujar Presiden SBY.
Di Davos, SBY juga dijadwalkan memberikan keynote speech pada Energy Summit, dan setelah itu menjadi panelis dalam sejumlah konfrensi mengenai, antara lain, pembangunan berkelanjutan dan revitalisasi perdagangan dunia. Presiden juga merasa senang untuk menerima permintaan sejumlah kepala negara, kepala pemerintahan, dan tokoh-tokoh dunia lain untuk meningkatkan kerjasama dengan mereka. "Yang sudah terjadwal, pertemuan saya dengan Sekjen PBB Ban Ki-moon, PM Inggris David Cameroon, Presiden Perancis Nicolas Sarkozy, Presiden Kolumbia Juan Manuel Santos, Presiden Konfederasi Swiss, dan PM Belgia Yves Leterme," kata SBY. Selain itu, Presiden juga akan bertemua Bill Clinton dan Tony Blair. (dit)
Indonesia juga patut hadir dalam WEF kali ini karena dinilai mempunyai kinerja ekonomi yang baik d ikala dunia mengalami krisis ekonomi global tahun 2008 dan 2009. Presiden juga merasa penting menghadiri WEF karena pada Juni tahun ini Indonesia akan menjadi tuan rumah WEF untuk Asia timur. "Ini peluang yang baik untuk Indonesia menjadi tuan rumah sekaligus meningkatkan kemitraan dan kerjasama dengan semua mitra kita di tingkat dunia, termasuk kerjasama di bidang erkonomi dan usaha," Presiden menjelaskan.
hari pertama WEF, 27 Januari, Kepala Negara akan menjadi pembicara kunci (keynote speaker) di depan Plenary Session. Untuk diingat, pada tahun-tahun sebelumnya yang memberikan pidato kunci dalam Forum Ekonomi Dunia ini, antara lain, Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dan PM RRT Wen Jiabao. "Tentu sebagai pemimpin negara berkembang akan saya gunakan forum itu dengan sebaik-baiknya agar suara negara berkembang, suara Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN, semakin didengar oleh forum global," ujar Presiden SBY.
Di Davos, SBY juga dijadwalkan memberikan keynote speech pada Energy Summit, dan setelah itu menjadi panelis dalam sejumlah konfrensi mengenai, antara lain, pembangunan berkelanjutan dan revitalisasi perdagangan dunia. Presiden juga merasa senang untuk menerima permintaan sejumlah kepala negara, kepala pemerintahan, dan tokoh-tokoh dunia lain untuk meningkatkan kerjasama dengan mereka. "Yang sudah terjadwal, pertemuan saya dengan Sekjen PBB Ban Ki-moon, PM Inggris David Cameroon, Presiden Perancis Nicolas Sarkozy, Presiden Kolumbia Juan Manuel Santos, Presiden Konfederasi Swiss, dan PM Belgia Yves Leterme," kata SBY. Selain itu, Presiden juga akan bertemua Bill Clinton dan Tony Blair. (dit)
Â
Â
Â
Sumber:
http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2011/01/24/6387.html
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?