Dihadiri PM Palestina - Presiden Buka New Asian African Strategic Partnership

 
bagikan berita ke :

Senin, 14 Juli 2008
Di baca 960 kali


Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda dalam laporannya menjelaskan, dalam pertemuan ini dihadiri pula perwakilan delegasi dari negara Brazil, Venezuela dan Chili. ”Sebanyak 218 peserta dari 55 negara dan organisasi internasional, hadir dalam NAASP Ministerial Meeting yang membicarakan pembangunan Palestina,” kata Hassan. ”Kami berkumpul untuk membicaran satu tujuan, yaitu untuk membantu rakyat Palestina meraih kemerdekaan,” lanjutnya.

”Ini adalah harapan kita semua bahwa dalam waktu yang tidak terlalu lama kemerdekaan Palestina akan terbentuk. Hal ini bukan hanya menyumbangkan perdamaian di Timur Tengah, tetapi juga untuk stabilitas seluruh negara-negara di dunia. Para peserta akan sangat bangga dan mengapresiasi bila kita dapat bertukar pemikiran dengan mereka pada isu Palestina dan apa yang bisa kita lakukan untuk mereka,” ujar Hassan.

Sementara itu PM Salam Fayyad mengucapkan terimakasih kepada pemerintah Indonesia yang menjadi tuan rumah konferensi ini. PM Fayyad juga menyampaikan apresiasi yang sangat mendalam kepada para peserta delegasi yang datang. “Secara sungguh-sungguh kami berkomitmen untuk membangun kemampuan yang kuat dan pemerintahan yang bertanggungjawab untuk kepentingan bangsa kami sendiri. Bukan untuk memuaskan kepentingan atau harapan komunitas internasional, tetapi untuk kebutuhan rakyat kita yang mengharapkan kehidupan sejahtera,” kata PM Fayyad.

Kepada para perwakilan delegasi yang hadir, PM Fayyad juga menerangkan tentang kondisi Palestina dan mengharapkan dukungan dari negara-negara lain. “Saat ini kami dnegan sungguh-sungguh berusaha membangun pemerintahan yang terbuka, memberikan kemudahan pendidikan, kesehatan, dan pemulihan ekonomi bagi rakyat Palestina,” tambah PM Fayyad.

Presiden SBY menandai pertemuan NAASP sebagai titik penting bagi hubungan spesial dan kerjasama antar nehara Asia dan Afrika. “Ini adalah peristiwa yang diilhami dari semangat Bandung, semangat yang dihidupkan lebih dari setengah abad yang lalu ketika pemimpin generasi pertama dari kedua benua bertemu di Indonesia pada Konferensi Asia Afrika tahun 1955. Selama peristiwa bersejarah tersebut, mereka mengumumkan kepada dunia bahwa negara-negara di Asia dan Afrika berdiri, sampai hari ini, untuk perdamaian, kemerdekaan, persamaan, dan keadilan di dunia internasional,” lanjutnya.

“Selama lebih dari lima dekade, dunia telah berubah secara radikal. Gelombang gerakan kemerdekaan menentang kolonialisme. Banyak dari negara-negara baru di Asia dan Afrika bermunculan dan meraih kedaulatan dan kemerdekaan. Sekarang beberapa diantara kami telah menemukan tempat terhormat pada komunitas negara-negara,” ujar SBY.

“Tetapi tidak semuanya telah berubah. Negara-negara yang menghadiri Konferensi Asia Afrika memutuskan untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina memperoleh hak mereka untuk membulatkan tekad, membangun kemerdekaan dan kedaulatan negara mereka di tanah mereka sendiri. Dan itu tidak berubah hingga sekarang. Kami negara-negara Asia dan Afrika masih mendukung itu,” tegas SBY.

hadir dalam peresmian pembukaan pertemuan NAASP antara lain Menlu Hassan wirajuda, Menko Perekonomian Sri Mulyani, Mensesneg Hatta Rajasa, dan Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.




Sumber :

http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2008/07/14/3281.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0