Ditunjuk Kelola Natuna, Presiden Minta Pertamina Siapkan Diri

 
bagikan berita ke :

Selasa, 19 Februari 2008
Di baca 911 kali

 

Terkait dengan penunjukkan Pertamina, Presiden juga meminta dibentuk tim pemerintah untuk menunjangnya. Keputusan Presiden Yudhoyono itu disampaikan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dalam keterangan pers, seusai mengikuti rapat terbatas khusus mengenai perkembangan negosiasi Blok Natuna D-Alpha dengan PT ExxonMobil Indonesia di Kantor Presiden, Kompleks Istana, Jakarta, Selasa (19/2) siang ini.

 

"Saya kutip keputusan Presiden, seperti ini...'Pertamina diminta menyiapkan diri dengan feasibility study dan rencana aksi yang terdiri dari persiapan teknis dan keekonomiannya'. Persiapan itu penting dalam proses itu. Presiden juga minta dibentuk tim pemerintah, karena ini terkait masalah teknis dan luas, termasuk lokasinya yang berada di daerah perbatasan," tandas Purnomo.

 

Dalam keterangan pers itu, Purnomo didampingi oleh Direktur Utama Pertamina Ari Soemarno dan Ketua Tim Negosiasi Natuna Kardaya Warnika serta juru bicara Presiden Dino Patti Djalal. Menurut Purnomo, penunjukan Presiden Yudhoyono merupakan tantangan bagi Pertamina mengingat pengelolaan ladang gas alam tersebut merupakan pengelolaan dengan investasi terbesar pertama di Indonesia, yaitu sekitar 30 miliar dollar AS dan tingkat kesulitan yang tinggi karena lokasinya berada di laut terdalam. "Pertamina bisa mencari mitra yang kredible untuk pengelolaan itu. Pertamina diserahkan sepenuhnya untuk menunjuk mitra itu," tambah Purnomo.

 

Exxon masih berminat

Saat ditanya apakah mitra yang ditunjuk itu adalah ExxonMobil yang selama ini memang sudah mengelolanya, Purnomo tidak tegas menyatakan boleh atau tidaknya ExxonMobil digandeng kembali oleh Pertamina. Purnomo hanya mengatakan bahwa sejak dibukanya negosiasi dengan Perusahaan eksplorasi migas asal Amerika Serikat itu, hingga kini ada delapan masalah yang belum diputuskan antara pemerintah Indonesia dan Exxon.

 

Delapan masalah itu di antaranya mengenai masalah pajak, periode kontrak, jaminan dan lainnya di mana tiga di antaranya adalah terkait dengan Undang-Undang yang dinilai sulit untuk ditabrak. "Itu yang akan kita sampaikan kepada Exxon melalui surat," lanjutnya.

 

Namun, ditanya apakah artinya ExxonMobil masih mungkin digandeng Pertamina lagi, Purnomo tetap tidak menjawab dengan tegas dan jelas. Sementara, Ari Soemarno yang ditanya pers mengenai kesiapannya menyusun feasibility study dan rencana aksi, Ari menyatakan kesanggupannya untuk menyelesaikannya pada waktunya. Tentang mitra yang akan digandengnya, Ari mengaku ada sejumlah perusahaan migas di antaranya ExxonMobil sendiri, Shell, Total dan Stat Oil.

 

Sumber : http://www.kompas.com/read.php?cnt=.xml.2008.02.19.13280567&channel=1&mn=15&idx=16

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0