Doorstop Presiden RI - Keberangkatan Menuju Hangzhou, Hangzhou, 5 September 2016

 
bagikan berita ke :

Senin, 05 September 2016
Di baca 1102 kali

DOORSTOP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KEBERANGKATAN MENUJU HANGZHOU DENGAN KERETA CEPAT

HANGZHOU, REPUBLIK RAKYAT CHINA

5 SEPTEMBER 2016




Joko Susilo, LKBN Antara:

Terkait tadi waktu di forum bisnis, tadi kan ada beberapa pengusaha Tiongkok yang mengeluhkan beberapa keluhan masalah izin, terkait izin, terkait juga masalah izin bekerja di Indonesia. Bagaimana sikap, Bapak?


Joko Widodo, Presiden RI:

Ya kita tidak menutup mata ya. Masih banyak, masih ada hal-hal seperti itu. Ngurus izin satu, dua, tiga masih ruwet. Itu yang terus akan kita perbaiki, terus akan kita perbaiki.


Kalau itu di kementerian, ya obrak-abrik kementeriannya itu agar mau memperbaiki biar cepat, biar simpel, biar investor itu merasa dilayani. Kalau tidak, sampai kapan pun ya akan kita kejar. Di mana, di titik-titik mana itu harus diperbaiki, harus terus kita cari. Dan saya sudah dengar.


Yang kedua, berkaitan dengan izin kerja ya, kita sudah sampaikan sebenarnya, keluhannya tahun kemarin sudah ada seperti itu. Tapi perbaikannya memang tidak secepat yang kita inginkan. Jadi, ini pulang, ya saya sudah dengar tadi, kemarin sudah dengar juga. Jadi, pulang ini, diperbaiki lagi.


Memang masih banyak sekali yang perlu kita benahi, perlu kita perbaiki. Kalau kita sudah ke semua negara ngomong keterbukaan, ngomong kompetisi. Tapi, dalam praktiknya masih ada satu, dua, tiga yang masih belum baik, ya diperbaiki. Tugas kita itu.


Tidak mungkin sekali, tidak mungkin dua kali, tidak mungkin tiga kali, tidak mungkin empat kali, terus. Kita ini kan, pertama, mengubah pola pikir, mindset, mengubah pola-pola kerja, pola-pola lama.


Apa mudah mengubah budaya kerja? Apa mudah? Itu yang terus kita lakukan. Mungkin nanti di pusat sudah baik, di daerah terus akan kita kejar sampai ke daerah agar kita semuanya baik.


Tapi ini sebuah proses yang tidak mungkin sehari-dua hari atau setahun-dua tahun ini. Tidak, ini terus-menerus.


Andy Riza, Kompas:

Pak, izin. Soal sistem pemilu sudah dibahas di tingkat kementerian ya, Pak. Apakah ada rencana finalisasi di rapat kabinet?


Joko Widodo, Presiden RI:

Ya secepatnya. Nanti pulang, secepatnya. Saya kira ada beberapa hal yang perlu segera kita putuskan.


Tapi memang itu lebih banyak wilayahnya di wilayah DPR, wilayahnya di politisi-politisi, wilayahnya di partai-partai. Ya dibicarakan mereka sajalah. DPR, ya bicarakan di DPR. Kalau masih ada tarik ulur antarpartai-partai, ya bicarakan antarpartai, antarpolitisi-politisi.


Andy Riza, Kompas:

Tapi posisi pemerintah bagaimana? Apakah ingin agar sistem pemilu itu lebih permanen sehingga tidak ganti-ganti lagi?


Joko Widodo, Presiden RI:

Ya sebaiknya seperti itu. Tidak bisa lagi-lagi kita ini tambal sulam. Setiap saat, setiap suasana berbeda, ganti acara. Setiap suasana berbeda, ganti acara.


Kita berpikir mustinya ya jangka panjang, jangka panjang. Tidak, setiap mau pemilu, diperbaiki. Tidak, setiap mau pemilu, ganti. Kan tidak seperti itulah.


Andy Riza, Kompas:

Semakin permanen, semakin?


Joko Widodo, Presiden RI:

Ya, semakin jangka panjang, semakin permanen, semakin baik. Tidak, setiap mau pemilu, kita ribut masalah Undang-Undang Pemilu.


Andy Riza, Kompas:

Sudah ada gagasan ya, Pak, dari?


Joko Widodo, Presiden RI:

Ya ini, setelah pulang, ya langsung aja karena sudah siap juga di Kemendagri untuk disampaikan ke kita.


Beverly Gunawan, SCTV:

Mengenai kereta cepat, Pak, tadi sempat ditemani oleh Menteri Railway-nya RRT, ada bahasan apa, Pak, mungkin yang menarik dan perlu diimplementasikan di Indonesia?


Joko Widodo, Presiden RI:

Ya progresnya masih terus. Ini masih dalam proses pembebasan lahan yang masih kurang lebih 40%, dan akan diselesaikan—laporan ke saya—akan diselesaikan pada akhir tahun ini, selesai. Kalau itu, berarti sudah.


Beverly Gunawan, SCTV:

Pembahasan yang menarik?


Joko Widodo, Presiden RI

Yang paling krusial di situ saja. Yang lainnya sudah jalan.


Beverly Gunawan, SCTV:

Dengan Menteri Railway itu, Pak, ada pembahasan yang menarik tidak, Pak, dengan Menteri Railway tadi?


Joko Widodo, Presiden RI

Tidak. Saya hanya bertanya, “Harus segera dimulai.” Gitu aja. Dan dia menyampaikan, “Pembebasan lahannya belum selesai 100%.” “Ya saya tahu.”


Beverly Gunawan, SCTV:

Pak, nanti pulang dari KTT ASEAN, selain mengenai RUU Pemilu, juga Menteri ESDM itu bagaimana, Pak, kelanjutannya?


Joko Widodo, Presiden RI:

Ya nanti setelah pulang.


Joko Susilo, LKBN Antara:

Terima kasih, Pak.

*****

Biro Pers, Media dan Informasi

Sekretariat Presiden