Doorstop Presiden RI - Setelah Mengikuti Acara Ayo Menabung, Jakarta, 31Oktober2016
DOORSTOP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
SETELAH MENGIKUTI RANGKAIAN ACARA AYO MENABUNG
JAKARTA CONVENTION CENTER, JAKARTA
31 OKTOBER 2016
Wartawan:
Selamat pagi, Pak.
Pak, 4 November itu tampaknya sekarang beredar di media sosial. Apa imbauan atau apa yang disampaikan?
Presiden:
Bukan Ayo Menabung?
Wartawan:
Sudah banyak tadi Bapak, bagaimana mengantisipasinya?
Presiden:
Begini. Jadi demonstrasi, demonstrasi, ini adalah hak demokratis setiap warga. Silakan, boleh, boleh saja mau demonstrasi.
Tapi yang penting, jangan memaksakan kehendak atau yang merusak, yang anarkis. Ini yang tidak boleh.
Dan pemerintah terus akan menjamin setiap warga negara untuk menyampaikan pendapatnya. Tetapi tetap mengutamakan ketertiban umum. Ini tetap mengutamakan ketertiban umum.
Saya sudah memerintahkan kepada aparat untuk bersiaga dan menjaga, dan melakukan tugasnya dengan profesional.
Wartawan:
Pak, nanti katanya Bapak mau ke rumah Pak Prabowo, Pak? Betul, Pak?
Presiden:
Apa?
Wartawan:
Ke rumah Pak Prabowo di Hambalang siang nanti, Pak. Acaranya apa, Pak? Berkaitan dengan apa, Pak?
Presiden:
Ya nantilah.
Wartawan:
Pak, Bapak tanggal 4 katanya mau ke Australia. Apa di Indonesia pas tanggal 4 itu nanti?
Presiden:
Oh di Indonesia, di Indonesia.
Wartawan:
Pak, dari laporan yang diterima, tanggal 4 itu demonya seperti apa, Pak? Dari laporan yang sudah diterima.
Presiden:
Apa?
Wartawan:
Demo tanggal 4 itu?
Presiden:
Ya kan belum kejadian.
Wartawan:
Pak, ada himbauan buat media sosial, Pak? Sekarang kan informasi menjadi kabur ke sana, ke sini. Mungkin secara khusus masing-masing kan mem-posting berita-berita yang mungkin memprovokasi. Mungkin Bapak punya arahan?
Presiden:
Ya tadi saya sampaikan, demonstrasi adalah hak demokrasi. Berbicara di media sosial juga demokrasi.
Tapi ada batas-batasnya. Ada etikanya. Ada sopan-santunnya di situ. Hati-hati. Juga ada undang-undangnya yang mengatur itu. Hati-hati ya.
Wartawan:
Simpanan Pelajar, kan OJK ada program Simpanan Pelajar di Ayo Menabung. Menurut Bapak seberapa penting, Pak? Ini tanggapannya gimana, Pak, mengenai Simpanan Pelajar?
Presiden:
Yang paling penting menurut saya juga, perbankan harus juga harus aktif mendatangi mahasiswa, pelajar. Agar apa? Gemar menabung dalam bentuk apa pun. Entah tabungan, entah reksadana, entah saham, entah emas karena itu juga menabung. Itu menjadi sebuah budaya kita.
Dan tahun yang lalu, saya sampaikan mengenai fee dan biaya untuk tabungan, khususnya tabungan pelajar.
Ternyata sudah direspons baik oleh perbankan. Sudah tidak memakai biaya lagi, khusus yang Simpanan Pelajar. Ini bagus sekali.
Untuk tabungan yang lain, masih.
Wartawan:
Untuk biaya tabungan yang tadi Bapak bilang memberatkan, itu seberapa besar sih, Pak?
Presiden:
Ya tanya ke perbankan.
Wartawan:
Terima kasih, Pak.
*****
Biro Pers, Media dan Informasi
Sekretariat Presiden