Dalam sambutannya, Hatta Rajasa menjelaskan bahwa pelantikan dan pengambilan sumpah pejabat di Sekretariat Negara merupakan hal keniscayaan di dalam organisasi yang modern. “Kita sudah bertekad untuk melaksanakan reformasi birokrasi, dimana di dalamnya terkait dengan kesinambungan organisasi dan juga kesiapan personil untuk tetap secara kontinyu mengisi jabatan-jabatan penting di dalam melaksanakan tugas-tugas pokok sebagaimana telah diatur di dalam Keputusan Presidenâ€, ungkapnya.
Â
Lebih lanjut Mensesneg meminta agar sumpah jabatan yang telah diucapkan perlu disadari memiliki esensi yang sangat dalam. “Di dalamnya, paling tidak, kita menyatakan tekad kita untuk melaksanakan tugas secara baik sebagai abdi negara yang memiliki konsekuensi-konsekuensi baik kepada atasan, masyarakat, dan Tuhan.â€Â  Â
Menyangkut perkembangan krisis global, diakui oleh Mensesneg, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa minggu terakhir ini memiliki kesibukan luar biasa di dalam memimpin langsung, mengendalikan, memberikan arahan, dan mengambil keputusan-keputusan untuk tetap menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi dalam negeri dan menghindarkan dampak-dampak negatif akibat dari krisis keuangan Amerika yang melanda seluruh negara di dunia termasuk Indonesia.
Karenanya, Hatta Rajasa mengajak para pejabat dan pegawai di lingkungan Sekretariat Negara untuk mendukung apa yang telah dilakukan Presiden dengan tetap sigap melaksanakan tugas-tugas terutama yang berkaitan dengan pengarahan yang telah disampaikan oleh Presiden dalam Sidang Kabinet awal Oktober lalu. “Tugas tersebut sangat penting dalam waktu saat-saat ini dimana kita harus menjaga agar tidak terjadi spekulasi yang berlebihan yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi nasional,†tegas Mensesneg.
Dalam kesempatan yang sama, Mensesneg menyampaikan penghargaan kepada para pejabat dan pegawai di lingkungan Sekretariat Negara atas pelaksanaan reformasi birokrasi yang telah dicapai. “Saya sudah mendapat respons dari Menteri Keuangan bahwa reformasi birokrasi di tempat kita memang sudah sangat jauh baik dan saat ini akan dilakukan evaluasi oleh Menpan untuk dimasukkan ke dalam tahapan berikutnya yang penting, yaitu renumerasi sebagai konsekuensi logis dari sebuah birokrasi reformasi yang kita laksanakan. Dan tentu saja, itu nanti akan dibahas bersama-sama dengan DPR,†paparnya.
Mensesneg mengharapkan DPR dapat menyetujui dalam pembahasan pada tahun 2009 nanti. Dengan demikian, Sekretariat Negara dapat memasuki tahapan renumerasi penuh sebagaimana saat ini juga berlaku pada Departemen Keuangan dan Mahkamah Agung. “Sepantasnyalah di lingkungan ini juga dilakukan satu contoh bahwa kita bisa melaksanakan reformasi birokrasi yang memiliki akuntabilitas tinggi terhadap kinerja kita yang ditunjukkan di dalam key performance indikator yang dapat diukur,†jelas Mensesneg.
Dalam acara pelantikan yang dihadiri oleh para pejabat dan pegawai di lingkungan Sekretariat Negara, sejumlah nama-nama pejabat baru yang dilantik, sebagai berikut:
Drs. Demak Tampubolon, M.M., sebagai Kepala Sekretariat Unit Kerja Presiden Pengelolaan Program Reformasi
Drs. Yoseph Indrajaja, M.Si., sebagai Kepala Biro Hubungan Organisasi Politik dan Lembaga Swadaya Masyarakat, Deputi Menteri Sekretaris Negara Bidang Hubungan Kelembagaan
M. Maksum, S.Sos., sebagai Kepala Bagian Hubungan Lembaga Daerah Wilayah Barat, Biro Hubungan Lembaga Daerah, Deputi Menteri Sekretaris Negara Bidang Hubungan Kelembagaan
Haris Munandar, S.E., sebagai Kepala Bagian Perekonomian, Biro Data dan Informasi, Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden
Marsudi, S.Sos., sebagai Kepala Subbagian Urusan Dalam, Bagian Tata Usaha dan Perlengkapan, Biro Umum, Sekretariat Militer
Kapten CAJ (K) Susilawati, S.S., sebagai Kepala Subbagian Persuratan dan Tata Usaha Pimpinan, Bagian Tata Usaha dan Perlengkapan, Biro Umum, Sekretariat Militer (REDAKSI).
                         Â
Â
Lebih lanjut Mensesneg meminta agar sumpah jabatan yang telah diucapkan perlu disadari memiliki esensi yang sangat dalam. “Di dalamnya, paling tidak, kita menyatakan tekad kita untuk melaksanakan tugas secara baik sebagai abdi negara yang memiliki konsekuensi-konsekuensi baik kepada atasan, masyarakat, dan Tuhan.â€Â  Â
Menyangkut perkembangan krisis global, diakui oleh Mensesneg, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa minggu terakhir ini memiliki kesibukan luar biasa di dalam memimpin langsung, mengendalikan, memberikan arahan, dan mengambil keputusan-keputusan untuk tetap menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi dalam negeri dan menghindarkan dampak-dampak negatif akibat dari krisis keuangan Amerika yang melanda seluruh negara di dunia termasuk Indonesia.
Karenanya, Hatta Rajasa mengajak para pejabat dan pegawai di lingkungan Sekretariat Negara untuk mendukung apa yang telah dilakukan Presiden dengan tetap sigap melaksanakan tugas-tugas terutama yang berkaitan dengan pengarahan yang telah disampaikan oleh Presiden dalam Sidang Kabinet awal Oktober lalu. “Tugas tersebut sangat penting dalam waktu saat-saat ini dimana kita harus menjaga agar tidak terjadi spekulasi yang berlebihan yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi nasional,†tegas Mensesneg.
Dalam kesempatan yang sama, Mensesneg menyampaikan penghargaan kepada para pejabat dan pegawai di lingkungan Sekretariat Negara atas pelaksanaan reformasi birokrasi yang telah dicapai. “Saya sudah mendapat respons dari Menteri Keuangan bahwa reformasi birokrasi di tempat kita memang sudah sangat jauh baik dan saat ini akan dilakukan evaluasi oleh Menpan untuk dimasukkan ke dalam tahapan berikutnya yang penting, yaitu renumerasi sebagai konsekuensi logis dari sebuah birokrasi reformasi yang kita laksanakan. Dan tentu saja, itu nanti akan dibahas bersama-sama dengan DPR,†paparnya.
Mensesneg mengharapkan DPR dapat menyetujui dalam pembahasan pada tahun 2009 nanti. Dengan demikian, Sekretariat Negara dapat memasuki tahapan renumerasi penuh sebagaimana saat ini juga berlaku pada Departemen Keuangan dan Mahkamah Agung. “Sepantasnyalah di lingkungan ini juga dilakukan satu contoh bahwa kita bisa melaksanakan reformasi birokrasi yang memiliki akuntabilitas tinggi terhadap kinerja kita yang ditunjukkan di dalam key performance indikator yang dapat diukur,†jelas Mensesneg.
Dalam acara pelantikan yang dihadiri oleh para pejabat dan pegawai di lingkungan Sekretariat Negara, sejumlah nama-nama pejabat baru yang dilantik, sebagai berikut:
Drs. Demak Tampubolon, M.M., sebagai Kepala Sekretariat Unit Kerja Presiden Pengelolaan Program Reformasi
Drs. Yoseph Indrajaja, M.Si., sebagai Kepala Biro Hubungan Organisasi Politik dan Lembaga Swadaya Masyarakat, Deputi Menteri Sekretaris Negara Bidang Hubungan Kelembagaan
M. Maksum, S.Sos., sebagai Kepala Bagian Hubungan Lembaga Daerah Wilayah Barat, Biro Hubungan Lembaga Daerah, Deputi Menteri Sekretaris Negara Bidang Hubungan Kelembagaan
Haris Munandar, S.E., sebagai Kepala Bagian Perekonomian, Biro Data dan Informasi, Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden
Marsudi, S.Sos., sebagai Kepala Subbagian Urusan Dalam, Bagian Tata Usaha dan Perlengkapan, Biro Umum, Sekretariat Militer
Kapten CAJ (K) Susilawati, S.S., sebagai Kepala Subbagian Persuratan dan Tata Usaha Pimpinan, Bagian Tata Usaha dan Perlengkapan, Biro Umum, Sekretariat Militer (REDAKSI).
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?