Sebagaimana yang disampaikan oleh  Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi pada saat doorstop kepada para jurnalis, menjelaskan mengenai 4 perjanjian yang telah disinggung oleh Presiden Joko Widodo. Pertama, dalam pertemuan tersebut kedua negara sepakat untuk membebaskan visa bagi para pemegang paspor diplomatik dan dinas.
Â
Kemudian, yang kedua, Indonesia dan Ukraina menyepakati masalah pelatihan diplomatik. Pelatihan diplomatik bagi kedua negara tersebut diharapkan dapat mendekatkan kedua belah pihak di bidang diplomatik.
Â
"Jadi diplomat-diplomat kita akan secara bergantian dididik di masing-masing diplomatic training centre," terang Retno.
Â
Di bidang pertanian, kedua negara sepakat untuk bekerja sama dalam penelitian dan teknologi pertanian. Pertukaran ahli di bidang pertanian, pengembangan produk makanan, dan investasi di bidang pertanian juga disinggung Retno.
Â
"Sebagaimana kita ketahui bahwa ukraina merupakan salah satu negara yang menghasilkan gandum cukup besar dan lebih dari 60 persen komponen ekspor Ukraina ke Indonesia berupa gandum. Sementara lebih dari 60% komponen ekpor Indonesia ke Ukraina berupa palm oil. Sehingga di bidang produk pertanian memang terdapat potensi yang sangat tinggi untuk dikembangkan," imbuhnya.
Â
Adapun Kesepakatan keempat yang dicapai oleh kedua negara ialah mengenai bidang pertahanan. Kesepahaman kerja sama di bidang pertahanan tersebut tercakup ke dalam tiga bentuk kerja sama.
Â
"Pertama, exchange kunjungan tentunya di kunjungan itu ada pertemuan-pertemuan. Yang kedua adalah kerja sama di bidang industri pertahanan dan logistik. Dan yang ketiga adalah pertukaran informasi di bidang pertahanan dan kemiliteran," jelas Retno.
Â
Selain itu, dalam konteks di luar bilateral, Ukraina menyatakan keinginannya untuk bergabung menjadi negara anggota Asia-Europe Meeting (ASEM). Terhadap keinginan tersebut, Presiden Joko Widodo menjelaskan prosedur yang harus ditempuh bagi Ukraina untuk dapat bergabung dalam kelompok tersebut.
Â
"Presiden tadi menjelaskan mengenai mekanisme yang menjadi acuan sebagai anggota. Karena di dalam Asia-Europe Meeting ada kelompok dari Eropa, kemudian ada kelompok dari Asia. Jadi ada satu prosedur yang memang harus dilalui oleh Ukraina di dalam mengajukan diri sebagai anggota di dalam ASEM," ucap Retno.
Â
Berdasarkan rilis yang dikeluarkan Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, dalam keterangannya, Retno juga menyebut bahwa Ukraina menunjukkan gesture politik yang sangat baik. Ukraina berkomitmen untuk membantu Indonesia apabila terjadi kasus kebakaran hutan. Namun demikian, Retno berharap peristiwa kebakaran hutan tidak lagi terjadi di Indonesia.
Â
"Tadi Ukraina juga menawarkan untuk meminjamkan pesawat apabila Indonesia mengalami tantangan kebakaran hutan, Antonof 32P. Sekali lagi, Ukraina menyatakan komitmennya, silakan untuk memakai pesawat itu," ungkapnya.
Â
Ratusan Anak SD Turut Menyambut Kehadiran Presiden Ukraina
Â
Presiden Poroshenko dan istrinya, Maryna Poroshenko tiba sekitar pukul 15.30 WIB dan disambut langsung Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo. Kedatangan mereka disambut dengan rangkaian penyambutan yang dimulai dari lapangan Monumen Nasional sebelum memasuki halaman Istana Merdeka. Di halaman Istana, Presiden Ukraina sudah ditunggu oleh 238 siswa SD berpakaian adat yang mengibarkan bendera kedua negara.
Â
Dari pihak Indonesia, hadir mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pertemuan tersebut di antaranya ialah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution; Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto; Menteri Pertanian, Amran Sulaiman; Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu; dan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi.
Â
Adapun dari pihak Ukraina, Presiden Poroshenko membawa sejumlah delegasi yang di antaranya Menteri Luar Negeri Ukraina, Pavlo Klimkin; Menteri Pangan dan Kebijakan Agraria Ukraina, Taras Kutovyi; dan Wakil Deputi Pertama dari Dewan Pertahanan dan Keamanan Ukraina, Oleg Gladkovskyi. (Humas Kemensetneg)
Â