Manajemen ExxonMobil meminta Wapres bisa memberikan dukungan untuk menyelesaikan masalah lahan tersebut agar upaya ExxonMobil mempercepat produksi Blok Cepu dapat segera dilakukan pada waktunya.
Hal itu diungkapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro seusai mendampingi Wapres bertemu dengan manajemen ExxonMobil Corporation di Istana Wapres, Jakarta, kemarin.
Dalam pertemuan itu hadir Senior Vice President ExxonMobil Corporation Mark W Albers dan Presiden dan General Manager ExxonMobil Indonesia Peter J Coleman.
"ExxonMobil mengharapkan agar Proyek Cepu bisa segera diproduksikan segera, akan tetapi diakui bahwa mereka ada kesulitan dalam pembebasan tanah. Ganti ruginya yang diminta sangat mahal. Mereka minta supaya Wapres mendukung dan memberikan bantuan untuk menyelesaikannya," ujar Purnomo.
Mark W Albers mengatakan, dalam pertemuan dengan Wapres, pihaknya meminta dukungan pemerintah atas sejumlah proyek migas yang dikerjakan ExxonMobil seperti Natuna D-Alpha, Proyek Eksplorasi Mandar, Proyek Cepu, dan lainnya.
Mengenai negosiasi proyek Natuna D-Alpha, Mark mengatakan, pihaknya masih terus menegosiasikannya.
Adapun Purnomo mengatakan, tim negosiasi terus berupaya agar pembagian antara pemerintah dan ExxonMobil berada pada kisaran 65 persen untuk pemerintah dan 35 persen pada ExxonMobil atau 60 persen untuk pemerintah dan 40 persen untuk ExxonMobil.
Sumber: http://www.kompas.com/ (4 Oktober 2007)