Focus Group Discussion: e-Government Hasil Pembelajaran di Korea Selatan

 
bagikan berita ke :

Selasa, 17 November 2015
Di baca 841 kali

“FGD Benchmarking Pengembangan E-Gov di Korea Selatan ini tujuannya untuk menambahkan, memperkaya laporan yang akan disampaikan kepada Presiden, dilihat dari berbagai perspektif apa yang telah dicapai oleh Pemerintah selama ini terkait dengan pengembangan e-government dan apa yang akan ditingkatkan lagi yang mungkin dapat diusulkan dalam lapaoran tersebut” ujar Setya Utama.
 
Hadir sebagai narasumber Ketua Tim Pelaksana Dewan Teknologi Nasional (DeTIKNas), Ilham Akbar Habibie, Deputi Bidang Kelembagaan dan Tatalaksana Kementerian PAN dan RB, Rini Widyantini, dan Bambang Heru Tjahyono, Dirjen Aplikasi dan Informatika, Kominfo.
 
Periode Presiden Joko Widodo, e-government diletakkan sebagai bagian dari visi dan misi pemerintahannya, sebagaimana dalam nawa cita dan bentuk pelaksanaan nawa cita pemerintah telah mencannagkan Program Cita Caraka 2015-2015 sebagai program penyediaan akses komunikasi dan informatika untuk rakyat.
 
Cita Caraka yang terdiri dari 3 program utama yaitu layanan komunikasi dan informatika di wilayah non komersial, akses inetrnet berkecepatan tinggi sebagai jalan tol informasi dan pembangunan e-government.
 
Leading sector dari pengembangan e-goverment di Indonesia adalah Kementerian PAN dan RB yang berfungsi sebagai perumus kebijakan terkait e-government dan Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai penyedia infrastruktur TIK.
 
Perkembangan paling mutakhir atas pelaksanaan e-government nasional Indonesia adalah pembentukan Dewan Teknologi Nasional (DeTIKNas)  merupakan lembaga koordinasi eksekutif yang dibentuk dan diketuai oleh Presiden melalui Keppres Nomor 1 tahun 2004, dan sebagai Ketua Pelaksananya adalah Ilham Akbar Habibie.
 
Lesson Learned
 
Lesson learned dari pelaksanaan Benchmarking ke Korea Selatan ini adalah adanya kebijakan dan regulasi yang memberikan kepastian hukum, kelembagaan yang koordinatif: Master Plan dan Roadmap yang jelas dan terarah, strategi pelaksanaan yang efektif, serta dukungan anggaran yang memadai.
 
Pengalaman benchmarrking program On-Nara ini diharapkan dapat membawa angin segar yang akan menjadi penunjuk arah yang lebih jelas bagi penerapan e-government nasional Indonesia. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0