Gelar Batik Nusantara 2007

 
bagikan berita ke :

Kamis, 20 September 2007
Di baca 1072 kali

Menurut Ketua Pelaksana GBN 2007, Mariana Sutandi, pemilihan tema tersebut bertujuan meningkatkan kepedulian kaum muda Indonesia terhadap batik sebagai aset budaya bangsa yang mempunyai nilai unggul. "Kami ingin mengubah pola pandang mereka bahwa batik terkesan kuno dan hanya dipakai oleh kaum tua atau acara resmi saja," kata Mariana.

Pada kesempatan itu Ibu Ani memberikan penghargaan kepada keluarga Oei Soe Tjoen dari Kedungwuni Pekalongan, seorang pengusaha batik yang dianggap banyak memberikan inspirasi, dedikasi, dan perhatiannya terhadap batik. Ibu Ani juga menyaksikan penyerahaan penghargaan kepada lima orang wanita yang telah lebih dari 50 tahun mengabdikan diri sebagai pengrajin batik.

Untuk melindungi para perajin batik dan konsumen, Menteri Hukum dan HAM Andi Mattalata meluncurkan logo Batikmark ''Batik Indonesia'' bekerjasama dengan Departemen Perindustrian dan Yayasan Batik Indonesia. Logo ini akan menjadi tanda yang menunjukkan batik buatan Indonesia yang dikelompokkan dalam tiga jenis yaitu batik tulis, batik cap, dan kombinasi tulis dan cap.

Dalam pidato sambutannya Ibu Ani menyambut gembira diluncurkannya logo Batikmark ''Batik Indonesia''. "Orang Indonesia itu sangat kreatif, namun kadang-kadang sering ceroboh dan lalai melindungi karyanya. Untuk itu teruslah berkarya dan lindungi karya-karyanya," ujar Ibu Ani.

Usai membukan GBN 2007, Ibu Ani dam rombongan meninjau pameran. Bahkan Ibu Ani sempat belajar membatik bersama maestro batik Indonesia, Iwan Tirta. Hadir dalam acara tersebut antara lain Ibu Mufidah Jusuf Kalla, Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Menbudpar Jero Wacik, Ketua DPD Ginandjar Kartasasmkta, dan Wagub DKI Fauzi Bowo.

 

Sumber:
http://www.presidensby.info/ibunegara/index.php/fokus/2007/09/19/304.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0