Hal yang di cek pertama kali oleh Wapres Kalla adalah Bandar Udara Halim Perdanakusuma. Bandara ini akan dipergunakan untuk penyambutan kedatangan sekaligus parkir pesawat kepresidenan para Kepala Negara/Pemerintahan selama KAA berlangsung.
Saat meninjau
Bandara Halim, Wapres Kalla didampingi oleh Kepala Staf Kepresidenan
Luhut Binsar Pandjaitan yang merupakan penanggung jawab KAA.
Â
Setelah meninjau persiapan di Bandara Halim, Wapres Kalla langsung bergegas meninjau lokasi kedua yaitu Jakarta Convention Centre (JCC). Di tempat ini, Kalla memperhatikan betul persiapan teknis, mulai dari susunan meja dan kursi, suvenir, sampai katering yang menyediakan konsumsi.
Wapres Jusuf Kalla yang hadir di damping oleh Kepala Staf Kepresidenan, Mensesneg, Menlu, Menpar, Seskemsetneg dan Sekjen Kemenlu, serta beberapa pejabat structural lainnya meninjau dengen teliti setiap ruangan yang akan digunakan.
Beberapa ruangan yang di cek oleh Wapres Jusuf Kalla antara lain Balai Sidang (Plenary Hall), Ruang Pertemuan (Assembly Hall), dan beberapa ruangan lainnya yang ada di lantai 1 dan basement JCC.
Wapres Kalla saat wawancara doorstop dengan wartawan mengatakan bahwa dirinya sudah cukup puas dengan kesiapan sampai dengan hari ini, namun dirinya berpesan masih ada perbaikan sedikit yang perlu dibehani dan menjadi perhatian, misalnya kualitas speaker, bangku dan meja yang akan digunakan para peserta, tempat wartawan akan meliput, bendera negara-negara peserta konferensi, serta dekorasi di Balai Sidang yang masih perlu dihias sedikit lagi.
“Sudah baik persiapannya, tadi di Halim lihat masih ada beberapa pesawat komersial yang parkir, sebaiknya dipindahkan dulu ke Pondok Cabeâ€, ujar Wapres Kalla.
Selain itu, Wapres Kalla juga mengajak kepada organisasi kaum muda, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) untuk datang ke acara peringatan KAA dan belajar mengenai kepemimpinan. Wapres Kalla berpesan agar generasi muda untuk selalu meneladai kepemimpinan Presiden Republik Indonesia Pertama Soekarno, karena ia mampu mempunyai visi yang sangat jauh ke depan ketika dirinya memimpin Indonesia. Ini terbukti dengan salah satu gagasannya melahirkan sebuah konferensi yang mampu menyatukan negara-negara di benua Asia dan Afrika yang dinamakan Konferensi Asia Afrika, 60 tahun lalu. (Humas Kemensetneg)
Â
Setelah meninjau persiapan di Bandara Halim, Wapres Kalla langsung bergegas meninjau lokasi kedua yaitu Jakarta Convention Centre (JCC). Di tempat ini, Kalla memperhatikan betul persiapan teknis, mulai dari susunan meja dan kursi, suvenir, sampai katering yang menyediakan konsumsi.
Wapres Jusuf Kalla yang hadir di damping oleh Kepala Staf Kepresidenan, Mensesneg, Menlu, Menpar, Seskemsetneg dan Sekjen Kemenlu, serta beberapa pejabat structural lainnya meninjau dengen teliti setiap ruangan yang akan digunakan.
Beberapa ruangan yang di cek oleh Wapres Jusuf Kalla antara lain Balai Sidang (Plenary Hall), Ruang Pertemuan (Assembly Hall), dan beberapa ruangan lainnya yang ada di lantai 1 dan basement JCC.
Wapres Kalla saat wawancara doorstop dengan wartawan mengatakan bahwa dirinya sudah cukup puas dengan kesiapan sampai dengan hari ini, namun dirinya berpesan masih ada perbaikan sedikit yang perlu dibehani dan menjadi perhatian, misalnya kualitas speaker, bangku dan meja yang akan digunakan para peserta, tempat wartawan akan meliput, bendera negara-negara peserta konferensi, serta dekorasi di Balai Sidang yang masih perlu dihias sedikit lagi.
“Sudah baik persiapannya, tadi di Halim lihat masih ada beberapa pesawat komersial yang parkir, sebaiknya dipindahkan dulu ke Pondok Cabeâ€, ujar Wapres Kalla.
Selain itu, Wapres Kalla juga mengajak kepada organisasi kaum muda, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) untuk datang ke acara peringatan KAA dan belajar mengenai kepemimpinan. Wapres Kalla berpesan agar generasi muda untuk selalu meneladai kepemimpinan Presiden Republik Indonesia Pertama Soekarno, karena ia mampu mempunyai visi yang sangat jauh ke depan ketika dirinya memimpin Indonesia. Ini terbukti dengan salah satu gagasannya melahirkan sebuah konferensi yang mampu menyatukan negara-negara di benua Asia dan Afrika yang dinamakan Konferensi Asia Afrika, 60 tahun lalu. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?