Hadiri B20 Summit, Presiden Sampaikan Strategi Indonesia Hadapi Masalah Ekonomi Dunia

 
bagikan berita ke :

Minggu, 13 November 2022
Di baca 901 kali

Presiden Joko Widodo menyampaikan sejumlah strategi besar yang dijalankan Indonesia secara konsisten dalam rangka mengatasi sejumlah masalah ekonomi yang melanda dunia, dalam B20 Summit tahun 2022, yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Provinsi Bali, pada Senin, 14 November 2022. Menurut Presiden, strategi tersebut berhasil membawa Indonesia menjadi salah satu titik terang di tengah kesuraman ekonomi dunia.

 

"Indonesia di kuartal kedua masih tumbuh 5,44 persen dan di kuartal ketiga kita tumbuh lebih kuat lagi di 5,72 persen. Inflasi juga bisa kita kelola di September karena kenaikan harga BBM naik menjadi 5,9 persen, tetapi di bulan Oktober inflasi kita sudah bisa turun lagi di angka 5,7 persen," ujar Presiden.

 

Presiden menjelaskan bahwa strategi pertama yang dilakukan Indonesia adalah hilirisasi dan industrialisasi bahan-bahan mentah yang dimiliki Indonesia. Bahkan, Presiden Jokowi mengajak Perdana Menteri Australia yang turut hadir dalam acara tersebut untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam melakukan hilirisasi.

 

"Saya hanya menawarkan kepada Bapak Prime Minister Anthony Albanese di Australia ada litium, kita punya nikel, kalau digabung itu sudah jadi baterai mobil listrik. Tapi saya minta kepada Perdana Menteri Albanesee untuk litiumnya bisa dibawa ke Indonesia saja. Kita bersama-bersama melakukan hilirisasi di Indonesia," ucap Presiden.

 

Strategi yang kedua adalah ekonomi hijau. Presiden menyebut bahwa potensi energi baru terbarukan di Indonesia sangat besar sehingga para investor memiliki banyak kesempatan untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia dalam rangka membangun ekonomi hijau di Tanah Air.

 

"Kami telah menyiapkan di Kalimantan Utara 30 ribu hektare lahan untuk green industrial park yang nantinya saya yakin akan berbondong-bondong investor datang untuk membangun produk-produk hijau dari Indonesia," ungkap Presiden.

 

Terakhir, Presiden menjelaskan bahwa strategi yang dilakukan Indonesia adalah digitalisasi. Menurut Presiden, para pelaku usaha harus saling membantu dalam meningkatkan kualitas dan hasil penjualan. Saat ini, sudah 19 juta usaha kecil dan mikro yang telah masuk ke sejumlah platform digital untuk memasarkan produk usahanya.

 

"Target kita nanti di 2024, kita harapkan sudah mencapai di atas 30 juta. Artinya yang kecil-kecil jangan ditinggal," tutur Presiden.

 

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menerima secara simbolis Final Komunike B20 Summit dari Ketua KADIN Arsjad Rasjid. Presiden pun mengucapkan selamat kepada India yang akan memegang presidensi B20 pada tahun 2023 mendatang.

 

"Saya titip kepada India agar nantinya juga yang usaha-usaha kecil, usaha mikro ini juga masih dibawa lagi, diteruskan. Terakhir saya mengucapkan selamat bekerja bagi presidensi B20 India di tahun depan. Saya optimistis B20 akan makin solid dan terus berkembang," ucap Presiden.

 

Turut hadir dalam acara tersebut adalah Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Ketua DPR Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Ketua KADIN Arsjad Rasjid, dan Ketua B20 Indonesia Shinta Kamdani. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
1           1           1           0           0