Sebagaimana dilansir Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana, Presiden juga menitipkan agar pasar yang diresmikan ini dijaga kebersihannya bersama-sama sehingga pasar ini selalu rapih, tidak ada sampah, tidak ada bau. "Pasar ini dijaga jangan sampai ada sampah. Setiap pagi dipel sehingga sampai kapanpun akan menjadi pasar yang bersih," ucap Presiden.
Â
Selain itu, Presiden meminta agar para pedagang menata barang dagangannya dengan baik. "Tata barang yang bagus. Barang ditata yang apik. Pembeli datang dilayani dengan baik dan tersenyum," ujar Presiden.
Â
Strategi-strategi itu disampaikan Presiden agar semakin banyak pembeli yang mendatangi Pasar Manis yang mampu menampung 600 pedagang dengan omzet bulanan mencapai Rp10 miliar. "Supaya tidak kalah dengan mall, supermarket. Harganya pasti lebih murah disini karena di pasar nggak bayar pajak tinggi, tidak bayar AC, ngga bayar listrik yang tinggi. Mestinya bisa lebih bersaing," kata Presiden.
Â
Presiden juga menyampaikan kepada para pedagang untuk meminjam modal dari bank jika diperlukan. "Njenengan, kalau cari modal ke bank, tapi kalau pinjem yang KUR. Sudah tahu bunganya? Bunganya 9 persen per tahun. Sebulan tidak sampai 1 persen. Jangan pinjam ke rentenir!" pesan Presiden Jokowi.
Â
Presiden juga akan membantu pembangunan Pasar Manis II yang ditargetkan selesai dalam satu tahun, sehingga bagian muka Pasar Manis I yang diisi pedagang dapat pindah ke Pasar Manis II. "Pak Bupati bisiki kira-kira Rp7 miliar. Sudah nanti kita siapin lagi," ucap Presiden.
Â
Presiden mengakhiri sambutan dengan meresmikan Pasar Manis dan penandatangan batu prasasti, serta pemasangan celemek kepada 10 orang perwakilan pedagang. Setelah meresmikan pasar tersebut, Presiden berkeliling meninjau pasar.
Â
Presiden didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Lembong, dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Heru Sudjatmoko.
Â
Di Pasar Manis ini, pada 30 Juni 2015, Presiden me-launching pembangunan Pasar Rakyat Tahun 2015 yang menandakan dimulainya revitalisasi pasar di seluruh Indonesia. (Humas Kemensetneg)